Iran Akui "Tak Sengaja" Tembak Jatuh Pesawat Boeing Ukraina Airlines

ANTARA FOTO/REUTERS/Nazanin Tabatabaee/WANA (West Asia News Agency)
Serpihan pesawat Maskapai Internasional Ukraina, yang jatuh setelah lepas landas dari bandara Imam Khomeini Iran, di pinggiran Teheran, Iran, Rabu (8/1/2020).
Penulis: Happy Fajrian
11/1/2020, 11.54 WIB

Pemerintah Iran mengeluarkan pernyataan resmi bahwa Tentara Revolusi Iran secara "tidak sengaja" menembak jatuh pesawat Boeing milik Ukraina Airlines dan menewaskan 176 penumpang dan awak pesawat di dalamnya.

"Pihak-pihak yang bertanggung jawab akan dirujuk ke departemen kehakiman di dalam militer untuk dimintai pertanggungjawaban," tulis pernyataan itu seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (11/1).

Pernyataan ini hanya beberapa hari berselang setelah Iran menyangkal jatuhnya pesawat tersebut karena ditembak rudal oleh militernya. Padahal pihak intelijen Amerika Serikat (AS) dan Kanada memiliki bukti bahwa pesawat jatuh karena rudal Iran.

"Kami memiliki intelejen dari berbagai sumber, termasuk sekutu kami dan intelejen kami sendiri. Bukti menunjukkan bahwa pesawat itu ditembak jatuh oleh rudal Iran," ujar Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau dalam konferensi pers di Ottawa, Jumat (10/1).

(Baca: Pesawat Boeing 737 Milik Ukraina Airlines Jatuh di Iran)

Trudeu mengatakan, ada kemungkinan insiden tersebut merupakan ketidaksengajaan dari militer Iran. Namun, dia memastikan Pemerintah Kanada tidak akan beristirahat hingga mampu mengungkap insiden ini secara tansparan dan adil.

Sebelumnya media lokal Iran juga memberitakan bahwa pesawat jatuh setelah lepas landas akibat masalah teknis. Situs Flightradar 24 menunjukkan bahwa pesawat tersebut meninggalkan iran pukul 02.42 waktu setempat menuju Bandara Internasional Kiev Boryspil.

Pesawat berjenis Boeing 737-800 Ukraina Airlines jatuh lima menit setelah lepas landas dari bandara Teheran Imam Khomeini pada Rabu 8 Januari 2020, hanya beberapa jam setelah Iran menembakkan rentetan rudal ke pangkalan udara Ain al-Asad di Irak.

Serangan ke pangkalan militer yang menampung pasukan AS tersebut merupakan aksi balasan terhadap pembunuhan komandan militer Iran Jenderal Qasem Soleimani.

(Baca: PM Kanada: Ada Bukti Pesawat Ukraina Jatuh Tertembak Rudal Iran)