Kasus Positif Corona Tembus 2 Juta, WHO Kaji Dampak AS Setop Pendanaan

ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barri
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengadakan konferensi pers mengenai wabah virus korona di Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat, Rabu (26/2/2020).
Penulis: Desy Setyowati
16/4/2020, 06.50 WIB

Di tengah penyebaran pandemi corona yang masih luas, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memutuskan untuk menyetop pendanaan ke WHO. Organisasi ini pun mengkaji dampak dari keputusan itu dan bekerja sama dengan lebih banyak mitra.

Pimpinan WHO menyesali keputusan Trump tersebut. “AS telah lama menjadi sahabat WHO, dan kami berharap akan terus seperti itu,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dikutip dari Reuters, Rabu malam (15/4).

Saat ini, WHO tengah mengkaji dampak dari penarikan dana tersebut terhadap program-programnya. “Kami akan bekerja dengan mitra untuk mengisi kesenjangan dan memastikan pekerjaan terus dilakukan tanpa gangguan," ujar Tedros.

Keputusan Trump menyetop pendanaan kepada WHO , karena menilai organisasi kesehatan itu gagal menjalankan tugas dasarnya. Hal ini tecermin dari jumlah kasus positif virus corona yang terus bertambah.

(Baca: Kasus Positif Corona AS Capai 600 Ribu, Trump Setop Beri Dana ke WHO)

Sedangkan AS merupakan penderma terbesar untuk WHO. Negeri Paman Sam menyumbang lebih dari US$ 400 juta pada tahun lalu, atau sekitar 15% dari anggaran.

Langkah Trump itu pun memicu kecaman dari para pemimpin dunia. "Menghentikan pendanaan untuk WHO saat krisis kesehatan dunia sama berbahayanya dengan kedengarannya. Dunia membutuhkan WHO sekarang, lebih dari sebelumnya,” kata Pendiri Microsoft Bill Gates melalui Twitter.

Sejarawan Israel Yuval Noah Harari pun mengajak banyak orang untuk membantu WHO mengatasi pandemi corona. “Kami menyerukan kepada Anda semua untuk bekerja sama dan saling membantu selama masa-masa sulit ini. Untuk menyumbang ke WHO, kunjung www.covid19responsefund.org,” ujar penulis buku Sapiens: A Brief History of Humankind ini.

(Baca: Setop Dana WHO di Tengah Corona, Trump Tuai Kecaman Internasional)

Tetapi Washington tidak menunjukkan tanda-tanda akan melunak. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo bahkan menekankan pentingnya bagi Tiongkok untuk transparansi penuh dan berbagi informasi dalam memerangi pandemi corona.

Seorang pejabat senior administrasi mengatakan, Washington akan menghentikan kontribusi senilai US$ 58 juta yang seharusnya dibayarkan untuk tahun ini. AS juga sudah menyediakan beberapa ratus juta dolar per tahun untuk pendanaan sukarela, terkait program tertentu WHO.

"Uang itu akan dihabiskan untuk mitra lain," kata pejabat senior administrasi Trump lainnya. (Baca: Resmi Setop Dana ke WHO, Ini Kontroversi Trump Lain Terkait Covid-19)

WHO telah meminta lebih dari US$ 1 miliar, khusus untuk mendanai operasi melawan pandemi corona. Berdasarkan data Worldometer, kasus positif virus corona di dunia tembus 2 juta orang.

Di AS ada 643.508 kasus. Sebanyak 28.506 di antaranya meninggal dunia dan 48.679 telah sembuh. (Baca: Naik 1 Juta dalam 12 Hari, Kasus Positif Corona Tembus 2 Juta Orang)