Kementan Subsidi Pupuk, Produksi Padi Ditargetkan Capai 7 Ton/Hektar
Kementerian Pertanian (Kementan) berharap produksi padi terus meningkat. Apalagi, pemerintah telah memberikan subsidi pupuk bagi petani.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pun menargetkan produksi padi dapat meningkat hingga tujuh ton per hektare. Dengan begitu, pemerintah dapat mengekspor padi hingga 100 - 500 ribu ton.
Sejauh ini pemerintah telah memberikan subsidi pupuk hingga Rp 37 triliun. Namun, produksi padi tak sesuai target pemerintah.
Syahrul pun menduga ada oknum yang menyalahgunakan subsidi pupuk untuk mencari keuntungan. "Kalau ada yang produksi lima ton per hektare padahal sudah diberikan pupuk, berarti ada yang salah. Menurut saya harus naik di atas tujuh ton," ujar Syahrul di Jakarta, Kamis (12/12).
(Baca: Kementan Gandeng Kejaksaan Agung Cegah Peyelewengan Hasil Pertanian)
Oleh karena itu, pihaknya menggaet Kejaksaan Agung untuk mengawasi distribusi pupuk. "Ini diperlukan suatu sistem pengawasan. Jangan sampai pupuk untuk Kalimantan masuk ke Sulawesi," kata Syahrul.
Hingga saat ini produktivitas padi Indonesia lebih kecil dibandingkan dengan Vietnam. Data Outlook Padi 2016 Kementerian Pertanian menunjukkan bahwa produktivitas padi Indonesia 2010-2014 hanya mencapai 5,7 ton per hektare (Ha), di atas produktivitas padi dunia sebanyak 4,47 ton/Ha.
Sedangkan produktivitas padi Vietnam bisa mencapai 6,67 ton/Ha. Meskipun lahan pertanian padi di Vietnam tidak sebesar Indonesia, namun produktivitasnya lebih tinggi.
Di sisi lain, Australia merupakan produsen padi dunia dengan produktivitas mencapai 10 ton/ha. Kemudian Mesir dengan produtivitas sebesar 9,5 ton/ha, dan Amerika Serikat dengan produktivitas mencapai 8,18 ton/ha, serta Korea Selatan 6,92 ton/ha. Data selengkapnya terkait produktivitas padi dunia dalam grafik Databoks berikut ini: