Ada Panen Raya, Produksi Jagung Maret-April Diramal Capai 9,3 Juta Ton

ANTARA FOTO/Siswowidodo/ama.
Petani Pesanggem memanen jagung di kawasan hutan di Segulung, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat (13/3). Kementan memperkirakan, produksi jagung akan mencapai 9,3 juta ton selama masa panen.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Ekarina
7/4/2020, 19.48 WIB

Kementerian Pertanian (Kementan) memperkirakan, produksi jagung akan mencapai 9,3 juta ton selama masa panen. Adapun musim panen jagung akan berlangsung pada Maret hingga April 2020. 

"Produksi jagung 6 juta ton pada Maret. Sedangkan, April 3,3 juta ton," kata dia dalam video conference dengan wartawan, Selasa (7/4).

Menurutnya, stok jagung tersebut panen kali akan surplus. Ini dikarenakan, kebutuhan industri pakan ternak dan konsumsi diperkirakan rata-rata hanya sekitar 1,5 juta ton per bulan.

(Baca: Masuk Puncak Panen, Produksi Beras Diperkirakan Capai 5,27 Juta Ton)

Ia pun mencatat, surplus jagung telah terjadi di beberapa provinsi. Di sisi lain, terdapat pula tren penuruna harga jagung di sejumlah wilayah.

Meski begitu, Kementan berupaya agar harga jagung di tingkat petani tidak jatuh. Pihaknya juga berupaya mendekatkan sentra produksi petani jagung dengan pakan ternak ayam mandiri untuk mempermudah pembelian jagung dari petani.

"Kuncinya pembagian informasi daerah mana saja yang panen dan daerah mana yang membutuhkan jagung, Informasi ini dapat mempertemukan kedua belah pihak," ujar dia.

Dengan demikian, distribusi jagung akan semakin lancar pada masa mendatang.

(Baca: Pelaku Usaha Minta Distribusi Pakan Ternak Terjamin Jika Lockdown)

Selain jagung ia juga memastikan produksi bahan pangan lainnya tetap terjaga untuk menjamin kebutuhan masyarakat, seperti beras. Produksi beras pada April ini diperkirakan akan mencapai 5,27 juta ton seiring dengan adanya wilayah yang panen dengan luas area sekitar 1,73 juta hektare.

Adapun produksi pada Mei akan mencapai 3,81 juta ton beras dengan luas panen 1,38 juta hektare.

Hitungan tersebut berdasarkan pantauan lapangan di 166 kabupaten/kota dan 32 provinsi. Pemantauan dilakukan dengan teknologi kamera teerbuka yang didukung dengan 720 foto dan 113 video.

Reporter: Rizky Alika