Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendukung langkah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menghentikan sementara proyek kereta cepat Jakarta-Bandung selama dua minggu, terhitung mulai hari ini, Senin (2/3).
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa pihaknya akan mengevaluasi secara menyeluruh perkembangan proyek tersebut.
"Saya sudah meminta PT KCIC untuk mengevaluasi secara menyeluruh segala kekurangan manajerial proyek terutama yang menyebabkan terjadinya kerugian lingkungan dan sosial terhadap masyarakat," kata Erick melalui siaran pers yang diterima Katadata.co.id hari ini.
Selain itu, Erick menyampaikan bahwa pihak KCIC juga sudah melaporkan bahwa dalam 2 minggu ini mereka akan memperbaiki drainase dan manajemen lingkungan. "Tentu segala perkembangan proyek akan kita sampaikan ke publik sebagai bentuk transparansi dan profesionalisme BUMN," ujarnya.
(Baca: Proyek Kereta Cepat Disetop Sementara, Menhub Lakukan Evaluasi)
Sementara itu Kementerian Perhubungan (Kemenhub) saat ini tengah mengumpulkan informasi terkait dengan penghentian sementara proyek kereta cepat Jakarta - Bandung akibat adanya wabah virus corona atau Covid-19. Hal ini untuk menentukan langkah selajutnya yang akan diambil pemerintah.
Sekertaris Jenderal Kemenhub Djoko Sasono mengatakan saat ini banyak pihak yang memberikan masukan terkait dengan proyek tersebut. Nantinya, masukan-masukan tersebut akan dikomunikasikan secara internal untuk mendapatkan solusi.
"Intinya saat ini kami sedang menjaring dan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya untuk kita mengambil langkahnya lebih lanjut," kata dia di Jakarta, Senin (2/3).
Djoko belum dapat menjelaskan lebih lanjut mengenai langkah yang akan diambilnya. Dia juga belum dapat memperkirakan apakah penghentian proyek akan berdampak pada investasi. "Saya belum bisa mengatakan seperti itu," kata dia.
(Baca: Kereta Cepat Terimbas Corona, Pekerja Tertahan & Material Terganggu)
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR menginstruksikan untuk menghentikan sementara waktu proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung mulai tanggal 2 Maret 2020.
Plt Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Danis Sumadilaga mengatakan bahwa alasan penghentian sementara proyek tersebut berkaitan dengan sistem manajemen konstruksi, pelaksanaan manajemen konstruksi yang kurang memperhatikan hal-hal berkaitan dengan keamanan, keselamatan, kesehatan, lingkungan misalnya menghalangi akses jalan.
Kemudian tumpukan-tumpukan material yang mengganggu di pinggir jalan raya, drainase yang tertimbun serta tertutup sehingga menimbulkan banjir, dan juga manajemen keselamatan serta cara kerjanya.
(Baca: KCIC Relokasi Sutet hingga Sungai untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung)
Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan wabah virus corona telah berdampak pada proyek pembangunan infrastruktur di Tanah air.
Pembangunan kereta cepat Jakarta – Bandung terhambat yang salah satu penyebabnya yaitu sebagian besar tenaga ahli yang bekerja dalam proyek tersebut berasal dari Tiongkok dan belum bisa masuk ke Tanah air.
Namun, dia belum bisa memastikan seberapa besar gangguan pada proyek tersebut. “Tergantung berapa lama virus corona ini bisa berhenti," ujarnya beberapa waktu lalu.
(Baca: KCIC Akui Kebakaran Pipa Pertamina Terjadi di Proyek Kereta Cepat)