Asosiasi Semen Indonesia mencatat, penjualan semen Mei 2019 mengalami penurunan 10,63% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Selama Mei 2019, penjualan semen tercatat sebanyak 5,75 juta ton, sedangkan Mei 2018 sebanyak 6,43 juta ton.
Data Asosiasi Semen Indonesia memperlihatkan, volume penjualan semen Mei 2019 di Pulau Jawa secara total turun 9,02% menjadi 2,97 juta ton dari 3,27 juta ton di periode yang sama tahun lalu. Penyebab penurunan volume tersebut disumbang oleh penurunan penjualan yang cukup besar di Jawa Tengah, yakni turun 16,3% menjadi 734.823 ton dari 877.957 ton.
Tak hanya Jawa Tengah, wilayah lain juga mengalami penurunan volume penjualan. Banten misalnya, selama Mei 2019 volume penjualan turun 9,69% menjadi 246.480 ton dari 272.932 ton. Sementara, Jawa Timur dan Jawa Barat mengalami penurunan masing-masing 5,51% menjadi 725.123 ton dan 0,78% menjadi 845.117 ton.
Kenaikan volume penjualan hanya dicatatkan oleh D.I. Yogyakarta, dimana penjualan meningkat 11,04% menjadi 113.025 ton pada Mei 2019 dibanding Mei 2018 yang sebanyak 101.787 ton.
Penjualan semen di Yogyakarta meningkat sejak April 2019 yang naik hingga 57,78% sebesar 140.065 ton. Padahal volume penjualan semen di provinsi lain di Pulau Jawa pada April 2019, mengalami penurunan.
Tidak hanya di Pulau Jawa saja, penjualan semen di wilayah lain juga mengalami penurunan. Di Sumatera misalnya, volume penjualan Mei 2019 tercatat turun 13,39% menjadi 1,02 juta ton dibandingkan Mei 2018 yang sebanyak 1,18 juta ton.
(Baca: Penjualan Industri Semen April 2019 Turun 6,69%)
Wilayah lain, seperti Kalimantan juga turun 10,8% menjadi 333.527 ton, Sulawesi turun 5,93% menjadi 381.891 ton, dan Nusa Tenggara turun 8,93% menjadi 299.140 ton.
Sementara, di kawasan Indonesia Timur, volume penjualan semen tercatat meningkat 26,81% menjadi 133.546 ton pada Mei 2019 dibandingkan Mei 2018 yang sebanyak 105.310 ton. Dengan catatan-catatan tersebut, membuat total penjualan semen di seluruh daerah di dalam negeri mengalami penurunan sebesar 9,16% menjadi 5,15 juta ton pada Mei 2019 dari 5,67 juta ton pada Mei 2018.
Penjualan semen di dalam negeri yang mengalami penurunan juga diikuti dengan kinerja ekspor. Data menunjukkan, ekspor semen Mei 2019 tercatat turun hingga 64,43% menjadi 72.712 ton dibanding angka ekspor Mei 2018 yang sebesar 204.431 ton.
Sementara, ekspor klinker tercatat turun 5,92% menjadi 527.268 ton bulan lalu dari 560.454 ton di periode yang sama tahun lalu. Total ekspor turun 21,56% menjadi 599.980 ton dari 764.885 ton.
Jika dihitung sejak awal tahun hingga Mei 2019 volume penjualan semen tercatat turun 1,91% menjadi 28,24 juta ton dari 28,79 juta ton pada periode yang sama tahun lalu.
Penjualan semen di dalam negeri sejak awal tahun turun 3,68% menjadi 25,74 juta ton dari 26,73 juta ton. Sementara, ekspor semen dan klinker, totalnya naik 21,03% menjadi 2,49 juta ton dari 2,06 juta ton.
(Baca: Pilpres Usai, Semen Indonesia Harap Kinerja Penjualan Membaik)