Esemka Mirip Mobil Tiongkok, Menperin: Yang Penting Produksi Lokal

ANTARA FOTO/ALOYSIUS JAROT NUGROHO
Sejumlah mobil Esemka Bima 1.2. L terparkir di halaman pabriknya di Boyolali, Jawa Tengah. Mobil Esemka Bima dianggap mirip dengan mobil buatan Tiongkok, Changan Star Truck. Menperin Airlangga Hartarto menganggap kemiripan desain dalam industri otomotif hal yang biasa, yang terpenting Esemka diproduksi di dalam negeri.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
10/9/2019, 21.43 WIB

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto ikut angkat suara atas tudingan mobil produksi PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) menjiplak mobil buatan Changan Star Truck asal Tiongkok. Menurut Airlangga, kemiripan desain kendaraan memang bisa terjadi karena produsennya terkadang memiliki kerja sama dengan perusahaan lain.

Airlangga mencontohkan hal tersebut seperti terjadi di antara Toyota-Daihatsu, Nissan-Mitsubishi, SsangYong-Mercedes Benz, SEAT-Viat, dan Vinfast-BMW. "Jadi dalam industri otomotif, multiplatform itu hal yang biasa," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/9).

Menurut Airlangga, hal yang lebih penting dari mobil buatan Esemka adalah produksinya dilakukan di dalam negeri. Dengan demikian, hal tersebut dapat ikut memberikan efek berganda (multiplier effect) kepada industri turunannya. "Industri di sini konteksnya merek lokal, investor lokal untuk menjadi bagian dari 18 industri otomotif yang ada di Indonesia," kata dia.

Terkait tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dalam produk mobil Esemka yang baru 60%, Airlangga meminta agar hal itu bisa ditingkatkan ke depannya. Menurut Airlangga, penggunaan komponen lokal akan membuat Esemka semakin kompetitif.

(Baca: Luhut Kesal Mobil Esemka Disebut Tiru Produk Tiongkok)

Lebih lanjut, Airlangga menilai penggunaan komponen lokal akan membuat biaya produksi lebih murah. "Kalau sparepart-nya harus impor semua kan cost-nya tinggi, tapi kalau semua dari vendor lokal, dia akan lebih efisien," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan pun kesal karena mobil Esemka dianggap menjiplak produk Changan Star Truck. Luhut menilai masyarakat Indonesia seharusnya bangga dengan produk lokal.

Apalagi menurut Luhut, mobil Esemka yang dijual pun ramah di kantong masyarakat Indonesia. "Yang diproduksi di situ mobil-mobil murah, dipakai rakyat biasa. Mau datang dari bulan kek, darimana itu, yang penting kan ada di situ dia,” ucap Luhut kesal.

Salah satu tudingan bahwa mobil Esemka menjiplak produk Changan Star Truck datang dari Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Fahri lantas menuduh adanya konspirasi sehingga model mobil Esemka bisa mirip dengan produk Changan Star Truck.

"Pasti ada perjanjian rahasia yang kita enggak tahu sehingga merek Esemka bisa pindah ke tangan swasta yang mobilnya mirip buatan asing. Lalu disebut buatan anak bangsa," tulisnya dalam akun twitternya, Jumat (6/9).

(Baca: Esemka Dinilai Berpeluang Rebut Pasar Otomotif Nasional )

Reporter: Dimas Jarot Bayu