Nissan Bakal Setop Produksi Datsun di Indonesia Mulai Januari 2020

Dok. Nissan Motor Co
Nissan Motor Co berencana memangkas 12.500 karyawannya secara bertahap hingga 2023. Efisiensi ini merupakan bagian dari restrukturisasi bisnis perusahaan.
Penulis: Ekarina
25/11/2019, 16.31 WIB

Nissan Motor Indonesia (NMI), bakal menghentikan produksi Datsun di pabriknya yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat. Dihentikannya produksi tersebut salah satunya disebabkan kinerjanya yang berada di bawah skala ekonomi.

Direktur Jenderal Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Harjanto membenarkan kabar tersebut.

Berdasarkan hasil pembicaraan pihaknya dengan perusahaan, diketahui bahwa Nissan akan menghentikan produksi Datsun Go dan Datsun Go+ di Indonesia mulai tahun depan.

(Baca: Senjakala General Motors, Produsen Otomotif Pertama di Indonesia)

"Produksi Datsun akan diberhentikan per Januari 2020," kata Hardjanto kepada katadata.co.id, Senin (25/11).

Walaupun menghentikan produksi produk Datsun, Nissan akan tetap melanjutkan proses manufaktur dengan strategi yang berbeda. Yang mana pada pabrik yang semula digunakan untuk memproduksi mobil Datsun, bakal dipakai untuk melokalisasi komponen utama mesin New Livina dan Mitsubishi Xpander.

Saat ini, jenis mesin tersebut masih diproduksi dan diimpor dari Jepang. Hardjanto juga menyebut di tengah alasan Nissan menghentikan produksi Datsun, perusahaan telah memiliki strategi lain berupa pengembangan mobil listrik melalui tipe Nissan LEAF dan model-model kendaraan bertenaga listrik.

"Nissan akan melakukan studi untuk battery assembly untuk model e-Power dan kendaraan terurai completely knock down (CKD). Kemudian melakukan eksplorasi LEAF dalam pilot project ke berbagai institusi pemerintah," katanya.

Guncangan bisnis Nissan sudah terdengar sejak beberapa tahun lalu, terutama pasca CEO Nissan Carlos Ghosn didakwa melakukan skandal keuangan. CEO Nissan yang baru, Hiroto Saikawa mendapat tugas berat untuk melanjutkan bisnis perusahaan, termasuk memperbaiki hubungan mereka dengan mitra aliansinya asal Prancis, Renault SA.

(Baca: Nissan PHK 12.500 Karyawan Secara Bertahap dalam Dua Tahun)

Selain itu, turunnya penjualan Nissan di Eropa dan Amerika Serikat disebut turut berkontribusi terhadap anjloknya pendapatan perusahaan hingga 40% pada tahun fiskal 2018. Penurunan tersebut juga tercatat sebagai yang terendah dalam 11 tahun.

Buntutnya, Nissan Motor dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 12.500 orang karyawannya di seluruh dunia sebagai upaya memperbaiki operasional dan efisiensi.

"Kami mengambil tindakan untuk menghentikan atau mengurangi kapasitas di lini produksi di delapan lokasi," kata President Director PT Nissan Motor Indonesia (NMI) Isao Sekiguchi dalam keterangan resmi yang diterima katadata.co.id, Selasa (30/7).

Pengurangan karyawan akan dilakukan secara bertahap selama dua tahun, periode 2020-2021. Nissan belum memberikan data detail mengenai jumlah karyawan Nissan di Indonesia.

"Tidak ada detail spesifik yang dapat dibagikan saat ini,” kata Sekiguchi. PHK terjadi di tengah upaya perusahaan memperbaiki kinerja operasional dan efisiensi investasi, yang akan dilakukan secara bertahap hingga Maret 2023.

Mengutip dari Reuters, PHK Nissan kali ini merupakan yang terdalam sejak 2009. Langkah tersebut akan menyusutkan produksi Nissan sekitar 10%.