Airy dan Pemprov Jabar Teken MoU Pengembangan SDM Tourism 4.0

dok. Airy
Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat dan Alfonso Kodoatie, CEO Airy (kanan) saat penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pengembangan SDM Tourism 4.0 di Bandung, hari ini (18/2). Penandatangan tersebut menandai resminya kerja sama antara Airy, perusahaan Accommodation Network Operator (ANO) Indonesia, dengan Pemprov Jabar dalam ranah pengembangan tenaga kerja pariwisata di wilayah Jawa Barat. Sepanjang 2020, Airy akan menggelar pelatihan SDM pariwisata melalui program Airy Community dengan menargetkan peserta d
Penulis: Tim Publikasi Katadata - Tim Publikasi Katadata
18/2/2020, 17.01 WIB

Bandung, 18 Februari 2020 – Airy, perusahaan Accommodation Network Operator (ANO) Indonesia yang dikelola sepenuhnya oleh anak bangsa, meresmikan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Kerja sama terkait pengembangan tenaga kerja pariwisata di wilayah tersebut. Peresmian kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang dilakukan oleh Alfonso Kodoatie, CEO Airy dan Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat, Jum’at 18 Februari di Bandung. Kerja sama akan mencakup pengembangan dan peningkatan kualitas SDM pariwisata Jawa Barat melalui program Airy Community serta co-branding berbagai event pariwisata di Jawa Barat. Airy Community merupakan program pelatihan Airy dalam ketenagakerjaan perhotelan, terutama aspek housekeeping dan front office, serta pendayagunaan teknologi untuk optimalisasi kinerja.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menargetkan 30 desa wisata baru di 2020 dengan menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat setempat. Salah satunya lewat penyediaan sarana dan prasarana, seperti tempat penginapan atau homestay. Data BPS (2018) menyebut jumlah tenaga kerja sektor akomodasi di Jawa Barat mencapai 47.801 orang. Dari total tenaga kerja tersebut, hanya 10.994 (atau 23 persen) yang berpendidikan kejuruan hotel/pariwisata. Sementara dari tingkat pendidikan, mayoritas berlatar SMA (61,8 persen) dan SMP (16,7 persen). Peningkatan kapabilitas tenaga kerja dalam bidang hospitality makin krusial dibutuhkan.

“Jawa Barat saat ini tengah mengembangkan Digital West Java dengan memanfaatkan peranan teknologi dalam mengembangkan pariwisata Jawa Barat. Kami menyambut baik kerja sama dengan pelaku industri pariwisata berbasis digital, seperti Airy,” ujar Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat.

Alfonso Kodoatie, CEO Airy, menyampaikan, industri pariwisata tak bisa dilepaskan dari penggunaan teknologi dan data guna memberikan pengalaman travelling yang lebih nyaman dan personal. Saat ini, Pemerintah Indonesia, termasuk Pemprov Jawa Barat, sedang bergerak untuk mewujudkan Tourism 4.0. “Airy meyakini, sumber daya manusia menjadi kunci untuk mencapai Tourism 4.0. Karena itu, kami merasa terhormat dapat bekerja sama dengan Pemerintah Jawa Barat dalam membantu peningkatan kualitas tenaga kerja pariwisatanya beserta pemanfaatan teknologi untuk optimalisasi layanan perhotelan,” papar Alfonso. Dengan mutu layanan yang lebih terstandarisasi, lanjut Alfonso, akan berdampak positif pada perkembangan pariwisata di Jawa Barat. Penandatanganan kerja sama ini memperkuat komitmen Airy dalam mendukung pemerintah untuk memajukan serta mengembangkan industri pariwisata di Indonesia dalam menyongsong Tourism 4.0.

Lewat Airy Community, Airy menargetkan keterlibatan berbagai desa wisata dari Jawa Barat selama 2020, termasuk penyelenggaraan pelatihan kepada SDM dari desa-desa wisata binaan. Sejak diluncurkan pada 2018 lalu, program ini telah sukses melatih lebih dari 4.000 tenaga kerja perhotelan dari seluruh Indonesia. Sebelumnya, Oktober 2019 Airy juga telah bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada dalam bentuk pelaksanaan pelatihan SDM dan penyusunan kurikulum bagi sekolah menengah kejuruan pariwisata.

Mengedepankan konsep 4T, yakni: teknologi digital, training SDM Pariwisata 4.0transformasi dan transparansi, Airy terus berinovasi, baik dari sisi teknologi maupun inisiatif pemberdayaan lainnya, untuk memberi kontribusi berkelanjutan kepada para stakeholder-nya. Tujuannya  meningkatkan manfaat bagi pengguna,   memperkuat kemitraannya dengan pemerintah, serta menumbuhkan taraf hidup mitra pemilik properti dan tenaga kerja perhotelan.