Penjualan kendaraan domestik yang terus mengalami penurunan sejak adanya pandemi virus corona atau Covid-19, membuat asosiasi kendaraan bermotor memangkas target penjualan mobil tahun ini.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menargetkan penjualan kendaraan tahun ini menjadi 600.000 unit, 41,5% lebih rendah dibanding pencapaian penjualan tahun lalu sebesar 1.026.921 unit.
Padahal, sebelum pandemi Covid-19, Gaikindo menargetkan penjualan tahun ini mampu tumbuh 5% dibanding tahun lalu atau mencapai 1.078.267 unit.
"Perkiraaan kami, kalau virus corona membaik pada Juli, total penjualan dapat mencapai 600.000 unit. Bila virus corona terus berlanjut, penjualan akan lebih rendah dari target tersebut," kata Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi kepada katadata.co.id, Rabu (15/4).
Ia mengatakan industri otomotif tengah menghentikan produksinya untuk sementara seiring dengan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Selain itu, stok kendaraan masih mencukupi sehingga produksi kendaraan belum diperlukan.
Dengan situasi tersebut, sejumlah karyawan telah dirumahkan, namun belum diketahui berapa banyak jumlah karyawan sektor otomotif yang dirumahkan.
(Baca: Terpukul Dampak Covid-19, Penjualan Mobil Maret 2020 Anjlok 15%)
Pemulihan sektor otomotif diperkirakan memakan waktu relatif lama, meskipun pandemi Covid-19 berakhir nanti. Sebab, saat pandemi Covid-19 berakhir, fokus utama masyarakat adalah pemulihan kondisi keuangan terlebih dahulu, bukan membeli barang konsumsi seperti mobil.
Beratnya situasi yang harus ditanggung oleh sektor otomotif, membuat pelaku usaha mengharapkan perhatian dari pemerintah berupa insentif. Yohannes mengungkapkan, sektor otomotif berharap ada insentif, seperti penghapusan pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 atau pajak gaji karyawan dan subsidi tarif listrik.
Sekadar informasi, Gaikindo mencatat pada Januari dan Februari 2020, penjualan kendaraan turun 2,1% dan 2,6% secara tahunan atau year on year (yoy). Namun, penurunan penjualan kendaraan paling dalam terjadi pada Maret 2020, yakni anjlok 15,01% yoy.
Tren penjualan kendaraan domestik kemungkinan akan makin turun, seiring penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai wilayah untuk menekan penyebaran Covid-19.
"Ke depan penjualan kendaraan akan turun lebih dalam, karena PSBB membuat showroom mobil tutup," kata Yohannes.
(Baca: Banyak Industri Terdampak Corona, Otomotif dan Tekstil Paling Berat)