Bantu Pariwisata Hadapi Covid-19, Kemenpar Realokasi Anggaran Rp 500 M

Dimas Jarot Bayu
16 April 2020, 14:26
Ilustrasi, tiga seniman membawakan Tari Condong dalam pagelaran tari Bali klasik di Tanah Lot Art and Food Festival #3. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif merealokasi anggaran sebesar Rp 500 miliar untuk membantu sektor pariwsata dan pekerja ekono
ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/nym/foc.
Ilustrasi, tiga seniman membawakan Tari Condong dalam pagelaran tari Bali klasik di Tanah Lot Art and Food Festival #3. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif merealokasi anggaran sebesar Rp 500 miliar untuk membantu sektor pariwsata dan pekerja ekonomi kreatif di tengah pandemi Covid-19.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Sebagai langkah mitigasi menghadapi virus corona atau Covid-19, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) merealokasi anggaran sebesar Rp 500 miliar.

Dana tersebut akan disalurkan sebagai stimulus untuk para pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, agar bisa bertahan hingga pandemi Covid-19 berakhir.

“Kami akan melakukan program perlindungan sosial bagi para pelaku wisata, dengan realokasi anggaran Rp 500 miliar. Ini potensinya akan dikembangkan terus,” kata Menparekraf Wishnutama Kusubandio, usai rapat terbatas melalui video conference, Kamis (16/3).

Anggaran tersebut salah satunya digunakan untuk menjadikan sejumlah hotel sebagai tempat penginapan tenaga kesehatan di berbagai rumah sakit rujukan penanganan Covid-19. Menurutnya, pemanfaatan hotel untuk tempat menginap para tenaga kesehatan tidaklah mudah.

Sebab, hotel yang menjadi tempat menginap para tenaga kesehatan harus sesuai standar yang ditetapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).

Realokasi anggaran juga akan digunakan untuk sejumlah kegiatan yang melibatkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Contohnya, gerakan penggunaan masker kain, dengan target 1 juta unit, yang turut melibatkan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

(Baca: Antisipasi Booming Pariwisata Usai Covid-19, Kemenpar Benahi Hal Dasar)

Kegiatan lainnya yang diinisiasi Kemenparekraf adalah, mendorong pelaku UMKM di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif menyiapkan makanan kering siap saji. Selain itu, Kemenparekraf juga akan mendorong program ketahanan usaha dan pemberian insentif ekonomi, bagi para pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Hal tersebut masih dibahas lebih lanjut dengan kementerian terkait. Nanti lebih detail, lebih elok kalau sudah disetujui, jadi bukan sekedar janji,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan ada 1,1 juta tenaga kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang akan mendapatkan Kartu Prakerja. Ada pula 2,1 juta UMKM yang akan mendapat bantuan dari pemerintah.

Khusus untuk pekerja kreatif, pemerintah tengah mengkaji pemberian bantuan sosial (bansos) secara langsung. Pemberian bansos secara langsung kepada pekerja kreatif akan melibatkan Kementerian Sosial (Kemensos).

“Pemberian bansos kepada pekerja kreatif ini juga sedang dalam perencanaan agar lebih tepat sasaran,” katanya.

(Baca: Corona Selesai Akhir Tahun, Jokowi Yakin Pariwisata Bakal Booming 2021)

Reporter: Dimas Jarot Bayu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...