INFOGRAFIK: Peringkat Utang AS Turun Terseret Beban Fiskal
Lembaga pemeringkat kredit dunia Moody’s Investors Service menurunkan peringkat kredit pemerintah Amerika Serikat (AS) dari rating sempurna atau AAA menjadi AA1 pada pekan lalu. Penurunan ini imbas posisi fiskal AS yang kian melemah.
“Defisit fiskal AS yang terus membesar akan memperburuk beban utang dan pembayaran bunga pemerintah ke level yang lebih tinggi dibandingkan negara-negara dengan peringkat kredit serupa,” tulis Moody’s dalam keterangannya.
Pada 2024, defisit anggaran AS mencapai US$1,83 triliun atau 6,4% terhadap produk domestik bruto (PDB). Defisit ini semakin curam jika dibandingkan dengan 20 tahun lalu yang masih di kisaran US$0,41 triliun.
Beban utang AS juga melonjak hampir tiga kali lipat dibandingkan 20 tahun lalu. Per 2024, posisi utang AS berada di level US$35,5 triliun dengan rasio terhadap PDB mencapai 123%. Beban pembayaran bunga utang AS per 2024 juga telah mencapai US$1,13 triliun.
Penurunan peringkat surat utang AS oleh Moody’s menjadi cerminan pemodal global menurunkan kepercayaannya terhadap perekonomian AS hingga berujung melakukan aksi jual obligasi pemerintah AS. Aksi jual ini lantas memperburuk kemampuan fiskal AS.
Negara utama yang tercatat paling banyak melepas kepemilikan terhadap obligasi pemerintah AS adalah Jepang dan Cina. Pada tahun 2015, porsi kepemilikan surat utang AS didominasi oleh Jepang dan Cina yang masing-masing berada di level 20%.
Namun porsi ini kian menurun, hingga pada Maret 2025 lalu, nilai surat utang AS yang dimiliki Jepang mencapai US$1,13 triliun atau hanya 12,5% terhadap total kepemilikan obligasi AS oleh asing. Sedangkan Cina menurun ke US$765,4 miliar atau 8,46% terhadap total kepemilikan obligasi AS oleh asing.
Sebelumnya, AS menyandang peringkat sempurna AAA dari Moody’s sejak 1917. Dua lembaga utama pemeringkat kredit dunia lainnya, Standard and Poor’s dan Fitch Ratings, juga telah terlebih dahulu menurunkan peringkat kredit AS berturut-turut pada 2011 dan 2023.