INFOGRAFIK: Kemelut Petinggi Unicorn eFishery
Dua petinggi startup unicorn eFishery, Gibran Huzaifah dan Chrisna Aditya, diberhentikan sementara dari posisinya sebagai Chief Executive Officer (CEO) dan Chief Product Officer (CPO). Pencopotan tersebut lantaran adanya dugaan penyelewengan laporan keuangan dan kinerja perusahaan yang dilakukan kedua pendiri perusahaan teknologi rintisan asal Bandung tersebut.
Menurut DealStreetAsia, investigasi bermula dari kecurigaan investor terhadap laporan keuangan perusahaan yang disampaikan dua petingginya. eFishery kemudian melakukan investigasi internal akibat penyelewengan laporan keuangan ini.
Perusahaan kemudian menunjuk CFO eFishery Adhy Wibisono sebagai CEO interim. Sebelum bergabung dengan eFishery, Adhy menjabat CFO NWP Property dan CFO Gopay. Posisi CFO yang ditinggalkan Adhy kemudian diisi oleh Albertus Indra Sasmitra yang sebelumnya juga Direktur Northstar Group.
“Keputusan diambil bersama shareholder perusahaan, sebagai wujud komitmen untuk meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik,” kata juru bicara eFishery dalam pernyataan tertulis, Senin, 16 Desember 2024.
eFishery merupakan startup di bidang teknologi akuakultur yang didirikan pada 2013 oleh Gibran Huzaifah, Muhammad Ihsan Akhirulsyah, dan Chrisna Aditya. Gibran Huzaifah dan Chrisna Aditya adalah lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Startup ini mengembangkan teknologi manajemen budidaya ikan dan udang berupa mesin pakan otomatis (eFisheryFeeder) yang membantu lebih dari 100 ribu pembudidaya ikan dan udang Indonesia.
Perusahaan juga meluncurkan unit bisnis distribusi ikan budidaya ke konsumen, pusat layanan terpadu yang menjangkau 280 kabupaten/kota, hingga bantuan akses pembiayaan untuk pembudidaya ikan dan udang.
Pada 2022, eFishery mendapat pendanaan seri C senilai US$90 juta. Setahun berikutnya, perusahaan berhasil memperoleh pendanaan seri D senilai US$200 juta dan mendapat status “unicorn” setelah valuasi perusahaan mencapai US$1,3 miliar.
Investor kakap yang diketahui menyuntikan dana ke eFishery termasuk Northstar, Wavemaker Partners, Temasek Holdings, Agro Capital, SoftBank, Venture Capital, Sequoia Capital India, hingga HSBC Indonesia.