Marak Korupsi, Daya Saing Indonesia Kian Anjlok
Praktik korupsi membuat daya saing Indonesia merosot. Laporan The Global Competitiveness 2016-2017 menempatkan Indonesia diperingkat 41 dari 138 negara yang disurvei. Maraknya korupsi di Tanah Air merupakan kendala yang paling dikeluhkan pelaku usaha dibanding persoalan lainnya.
(Databoks: 2016-2017, Daya Saing Indonesia Turun 4 Peringkat)
Selain korupsi, pemerintah mengakui panjangnya birokrasi dan keterbatasan infrastruktur ikut menekan peringkat daya saing Indonesia. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro menjelaskan bahwa tiga persoalan itu, terutama korupsi, menjadi prioritas utama yang akan dibenahi oleh pemerintah.
(Databoks: Korupsi dan Birokrasi Kendala Utama Berusaha di Indonesia)
Wakil Presiden, Jusuf Kalla, seperti dikutip republika.com, mengatakan bahwa pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan daya saing, antara lain dengan memberikan kemudahan melalui peraturan dan program. Meski demikian, berbagai inisiatif itu tak cukup untuk mempertahankan, apalagi mendongkrak peringkat daya saing nasional, karena banyak faktor lain yang berpengaruh. “Peringkat bergantung banyak hal, mungkin kita berusaha keras tapi negara lain lebih banyak lagi usahanya sehingga Indonesia lebih turun”, katanya.