[Foto] Potret Rumah Flat Menteng, Hunian Terjangkau di Pusat Kota Jakarta

Di Jalan Rembang, Dukuh Atas, Menteng, Jakarta Pusat, berdiri sebuah rumah empat lantai. Suasana asri dengan rindang pepohonan di sekitar bangunan tersebut membuat orang yang melintas memandang sekejap rumah berwarna abu-abu ini.

Kawasan Menteng yang berada di sekitar kawasan bisnis dan jantung Ibu Kota membuat rumah tersebut menjadi impian banyak orang untuk bisa tinggal didalamnya. Namun, tak dipungkiri harga tanah yang tinggi di Jakarta membuat warga berpikir dua kali.

Katadata.co.id berkesempatan melihat lebih dekat rumah yang telah berdiri sejak tahun 2024. Rumah flat ini dihuni oleh enam anggota keluarga, salah satunya Andi Pratama Hardiansyah (39). Ia menuturkan hunian yang ditinggalinya ini dikelola melalui sistem koperasi sehingga memiliki harga yang terbilang terjangkau.

"Harganya itu berkisar Rp 300 juta sampai Rp 1 miliar tergantung ukuran setiap unitnya," ujar Andi kepada Katadata.co.id. Rumah flat ini memiliki sepuluh unit yang berukuran mulai dari 40 meter persegi (m2), 55 m2, 60 m2 hingga 90 m2. Dari sepuluh unit tersebut, dua di antaranya yang berada di lantai satu digunakan sebagai area komersial untuk kantor dan toko buku.

Andi menjelaskan, rumah tersebut dibangun pada Januari 2023 dan selesai pada Oktober 2024. Selama proses pembangunan rumah flat tersebut, para calon penghuni diwajibkan untuk melunasi biaya konstruksi sesuai dengan tipe ukuran di tiap unitnya.

Sistem kepemilikan rumah flat Menteng merupakan hak guna bangunan (HGB), di mana koperasi melakukan sewa tanah dengan jangka waktu 60 tahun kepada pemilik tanah. Selama periode tersebut, para penghuni rumah flat ini membayarkan iuran sewa tanah per tahun  melalui koperasi.

Kenaikan Harga Sewa Dirundingkan Tiap Lima Tahun

Andi yang menempati unit berukuran 40 m2 ini mengungkapkan salah satu keuntungan tinggal di rumah flat yang dikelola koperasi ialah kenaikan harga sewa tanah di setiap lima tahun dapat diputuskan secara bersama. "Mungkin bedanya itu, jadi lima tahun sekali kami akan ada musyawarah tentang kenaikan harga," jelasnya.

Selain itu, Andi menuturkan, rumah flat Menteng memiliki harga yang lebih murah karena terdapat pengeluaran yang dipangkas. Salah satunya adalah tidak ada biaya pemasaran (marketing), sebab para penghuni merupakan kerabat dekat yang memang berkeinginan untuk memiliki hunian bersama.

Lokasi yang strategis turut membuat biaya transportasi yang Andi keluarkan juga berkurang. Sebelumnya, Andi dan istrinya yang tinggal di Pademangan, Jakarta Utara dan bekerja di kawasan Bundaran HI harus merogoh kocek hingga Rp 2 juta per bulan untuk ongkos. Kini ia tak perlu mengeluarkan uang lagi karena dapat berjalan kaki untuk berangkat ke tempat kerja.

Para penghuni rumah flat Menteng dapat dengan mudah mengakses transportasi umum untuk bepergian mulai dari TransJakarta, Mass Rapid Transit (MRT) hingga Kereta Rel Listrik (KRL), dengan waktu tempuh sekitar 12 menit jika berjalan kaki dari flat mereka.

Dengan beberapa kemudahan yang didapatkan melalui skema koperasi yang diterapkan pada rumah flat ini dapat menjadi solusi bagi warga Jakarta untuk memiliki hunian yang layak dengan harga yang terjangkau.