Pemerintah Bakal Berikan Diskon Tiket Pesawat dan Kereta Api pada Desember 2025

Andi M. Arief
25 Juli 2025, 18:23
pemerintah
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersiap mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/7/2025). Rapat terbatas tersebut membahas Kawasan Ekonomi Khusus.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pemerintah berencana kembali meluncurkan paket insentif ekonomi pada akhir 2025 untuk menjaga daya beli masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, insentif yang disiapkan kali ini terbatas pada sektor transportasi, berupa diskon tiket pesawat, tiket kereta api, dan tarif tol.

“Paket insentif ekonomi akhir tahun akan diumumkan pada September 2025. Insentif paling banyak akan disalurkan pada tiket kereta api nanti,” kata Airlangga di kantornya, Jumat (25/7).

Ia menambahkan bahwa paket tersebut akan mulai berlaku efektif pada Desember 2025 hingga Januari 2026, dengan besaran diskon yang sama seperti insentif tengah tahun.

Pada periode Juni–Juli 2025 lalu, pemerintah telah menyalurkan berbagai insentif dengan rincian sebagai berikut:

  1. Diskon tiket pesawat kelas ekonomi sebesar 6%
  2. Diskon tarif tol mencapai 20%
  3. Diskon tiket kereta api sekitar 30%
  4. Diskon tiket angkutan laut hingga 50%.

Stimulus transportasi ini menyerap anggaran sebesar Rp 940 miliar dan menargetkan 119,8 juta penerima manfaat.

Secara total, pemerintah telah mengalokasikan anggaran insentif hingga pertengahan tahun ini sebesar Rp 24,44 triliun. Anggaran itu terdiri dari Rp 23,59 triliun dari kas negara dan sekitar Rp 850 miliar dari partisipasi sektor swasta.

Ragam insentif tersebut meliputi diskon transportasi, tarif tol, bantuan subsidi upah (BSU), bantuan sosial dan pangan, serta perpanjangan diskon iuran jaminan kecelakaan kerja.

Namun, pada akhir tahun nanti, pemerintah tidak lagi memberikan diskon tarif listrik maupun BSU. BSU disinyalir hanya diberikan satu kali tahun ini. Diskon tarif listrik juga tidak kami berikan pada paket insentif tengah tahun ini,” ujar Airlangga.

Ia menegaskan, insentif ini disiapkan untuk menjaga momentum konsumsi rumah tangga sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. “Karena itu, kami harap paket insentif ini bisa diumumkan lebih awal,” katanya.

Paket stimulus fiskal pertengahan tahun sebelumnya memang dirancang untuk mengerek daya beli masyarakat, terutama selama masa liburan sekolah. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025 tetap berada di kisaran 5%, dan strategi serupa kini kembali digunakan menjelang tutup tahun.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...