Rupiah Berpotensi Menguat Imbas Kekhawatiran Tindakan Balasan UE pada Tarif AS


Sejumlah analis memproyeksikan rupiah memiliki peluang menguat pada hari ini terhadap dolar AS. Analis Doo Financial Futures Lukman Leong memproyeksikan penguatan rupiah ini karena dipicu kekhawatiran retaliasi atau tindakan balasan dari Uni Eropa terhadap tarif Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
"Rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS di level Rp 16.250 per dolar AS hingga Rp 16.400 per dolar AS," kata Lukman kepada Katadata.co.id, Selasa (22/7).
Dia menjelaskan, penguatan rupiah ini karena dolar AS yang berpeluang melemah. Menurutnya, pelemahan dolar AS karena munculnya kekhawatiran retaliasi Uni Eropa yang berujung kepada menurunnya prospek akan terjadinya kesepakatan dengan AS.
Berdasarkan dala Bloomberg pagi ini, rupiah berada di level Rp 16.306 per dolar AS. Level ini menguat 17 poin atau 0,10% dari penutupan sebelumnya.
Senada dengan Lukman, Senior Economist KB Valbury Sekuritas, Fikri C Permana juga mengharapkan rupiah bisa menguat terhadap dolar AS. "Harapannya hari ini ada ruang apresiasi ke level Rp 16.260 per dolar AS hingga Rp 16.360 per dolar AS," ujar Fikri.
Fikri mengungkapkan faktor penguatan rupiah didukung oleh ruang penurunan Fed Funds Rate hingga 25 basis point pasa September 2025. Ruang penurunan suku bunga The Fed ini meningkat hingga 60%.