Mendag AS Pastikan Tarif Trump Berlaku 1 Agustus 2025, Negosiasi Tetap Terbuka

Menteri Perdagangan Amerika Serikat (AS) Howard Lutnick menegaskan bahwa tarif impor baru dari berbagai negara akan mulai berlaku pada 1 Agustus 2025. Namun, ia membuka peluang bagi negara-negara mitra dagang untuk tetap bernegosiasi setelah tarif tersebut diterapkan.

“Itu tanggal yang pasti. Jadi, pada 1 Agustus, tarif baru mulai berlaku. Tidak ada yang melarang negara lain berbicara dengan kami setelah 1 Agustus, tapi mereka tetap harus mulai membayar tarif," kata Lutnick dalam wawancara dengan CBS News, Minggu (20/7).

Pernyataan ini mengonfirmasi bahwa pemerintah AS kini berpegang teguh pada tenggat waktu tersebut, setelah beberapa kali berubah sejak diumumkan Presiden Donald Trump pada 2 April lalu.

Lutnick juga menjelaskan bahwa negara-negara kecil, termasuk di kawasan Amerika Latin, Karibia, dan Afrika, akan dikenai tarif dasar sebesar 10%.“Negara-negara kecil itu akan dikenai tarif dasar 10%,” ujarnya.

Pernyataan ini memberi sedikit kejelasan bagi negara-negara yang sebelumnya khawatir tarifnya akan lebih tinggi. Pasalnya, Trump sempat menyebut tarif dasar untuk negara-negara tersebut bisa lebih dari 10%.

“Kami mungkin akan menetapkan satu tarif untuk mereka semua, mungkin sedikit di atas 10%,” kata Trump pekan lalu, saat mengumumkan rencana pengiriman surat resmi ke negara-negara tersebut.

Untuk negara-negara ekonomi besar, Lutnick menegaskan pilihannya jelas untuk membuka akses pasar atau membayar tarif. “Ekonomi besar akan membuka diri atau membayar tarif yang adil kepada AS,” kata Lutnick.

Sebelumnya, Trump telah mengirim surat pemberitahuan tarif baru kepada mitra dagang. Beberapa tarif bahkan mencapai 40% dan memicu gelombang perundingan dari negara-negara yang ingin mendapatkan tarif lebih rendah.

Surat-surat itu juga dipublikasikan melalui akun Truth Social milik Trump, yang mempertegas bahwa tarif akan resmi berlaku 1 Agustus 2025.