Trump Ancam Tarif 10%-15%, 150 Negara Bakal Terima Surat Peringatan

Ferrika Lukmana Sari
18 Juli 2025, 15:18
Trump
ANTARA FOTO/REUTERS/Emily Elconin/aww/sad.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan akan mengirim surat pemberitahuan tarif kepada lebih dari 150 negara, dengan ancaman bea masuk antara 10% hingga 15%. Langkah ini merupakan bagian dari strategi perdagangan yang terus ia dorong.

“Kami akan mengirim surat pemberitahuan pembayaran ke lebih dari 150 negara. Surat itu akan berisi berapa besar tarif yang akan mereka bayar,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih, Rabu (16/7), dikutip dari The Business Times.

Menurut Trump, negara-negara yang bakal menerima surat itu bukanlah negara besar dan bukan mitra dagang utama AS. “Semuanya akan mendapatkan tarif yang sama. Negara-negara itu bukan negara besar dan volume perdagangannya tidak terlalu besar,” ujarnya.

Dalam wawancara dengan Real America’s Voice di hari yang sama, Trump mengatakan bahwa tarif yang dikenakan kemungkinan sebesar 10% atau 15%, tetapi pihaknya belum mengambil keputusan.

Beberapa hari terakhir, Trump memang gencar melayangkan ancaman tarif baru. Ia memberi batas waktu hingga 1 Agustus bagi negara-negara lain untuk merundingkan kesepakatan dagang yang lebih baik dengan AS.

Surat pemberitahuan itu memperpanjang tenggat yang awalnya ditetapkan 9 Juli 2025. Hal ini memicu kekhawatiran di kalangan mitra dagang dan mendorong negara-negara lain berusaha keras menghindari kenaikan tarif.

Meski di awal Trump berharap bisa meneken sejumlah kesepakatan, belakangan ia justru menganggap surat pemberitahuan tarif itu sudah cukup sebagai kesepakatan dan terkesan enggan membuka ruang negosiasi panjang. Namun ia tetap membuka peluang bagi negara yang ingin mencapai kesepakatan guna menurunkan tarif.

Menambah Ketidakpastian Pasar

Sejauh ini, tarif yang diumumkan Trump mirip dengan ancaman yang pernah ia sampaikan pada April lalu. Namun, saat itu penerapannya ditunda karena munculnya gejolak pasar.

Namun surat tarif terbaru kembali menambah ketidakpastian di pasar keuangan. Langkah tersebut juga mengejutkan sejumlah mitra, termasuk Uni Eropa, yang sebelumnya berharap dapat menyepakati perjanjian dagang dengan AS.

“Kami mungkin bisa membuat kesepakatan dengan Eropa, tapi saya sendiri cukup acuh,” kata Trump dalam wawancara tersebut. Ia bahkan menganggap surat pemberitahuan tarif kepada Uni Eropa itu sebagai bentuk kesepakatan.

Saat ditanya soal Kanada yang akan menghadapi tarif 35% mulai Agustus, Trump menyatakan bahwa menurutnya masih terlalu dini untuk memberikan kepastian.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Ferrika Lukmana Sari

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...