Trump Bantah Pecat Bos The Fed, Rupiah Melemah ke Rp 16.329 per Dolar AS

Ferrika Lukmana Sari
17 Juli 2025, 09:32
rupiah
ANTARA FOTO/Fathul Habib Sholeh/sgd/Spt.
Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing, Jakarta, Selasa (8/4/2025). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah 69,5 poin atau 0,41 persen menjadi Rp16.891 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.822 per dolar AS.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap dolar AS. Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Rabu (17/7), rupiah berada di level Rp 16.329 per dolar AS, melemah 42.50 poin atau 0,26% dibandingkan penutupan sebelumnya.

Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana memperkirakan pelemahan rupiah masih berpotensi berlanjut ke kisaran Rp 16.240 – Rp 16.340 per dolar AS.

Ia menilai, beberapa faktor eksternal menjadi tekanan bagi rupiah, seperti inflasi produsen (PPI) Amerika Serikat pada Juni 2025 yang hanya stagnan 0,0% secara bulanan (MoM), serta pernyataan Presiden Donald Trump yang menyangkal akan memecat Ketua The Fed Jerome Powell.

Selain itu, keputusan Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps kemarin turut memengaruhi. Dia bilang penurunan suku bunga akan berdampak langsung pada penurunan imbal hasil dalam negeri.

"Artinya, faktor penarik asing ke aset berdenominasi rupiah, terutama obligasi, jadi mengecil,” ujar Fikri kepada Katadata.co.id, Kamis (17/7).

Fikri menilai, kondisi ini bisa memicu capital outflow karena investor asing mungkin memilih pindah ke negara yang menawarkan imbal hasil lebih menarik.

Analis Doo Financial Futures Lukman Leong juga menilai pelemahan dolar AS karena spekulasi pergantian Ketua The Fed, meski sudah dibantah Trump, sehingga bisa membuka ruang penguatan rupiah.

“Tekanan terhadap dolar AS datang dari isu The Fed, ditambah data inflasi produsen AS yang lebih rendah dari ekspektasi. Namun, pelemahan rupiah masih berada di kisaran Rp 16.200 – Rp 16.350 per dolar AS,” katanya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Ferrika Lukmana Sari

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...