Survei BI: Warga RI Makin Pesimis Soal Pekerjaan, Tabungan Habis untuk Konsumsi

Rahayu Subekti
9 Juli 2025, 14:55
BI
ANTARA FOTO/Yudi Manar/Spt.
Sejumlah pencari kerja antre untuk melamar kerja saat May Day Fair Sumut 2025 di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (1/5/2025). Memperingati Hari Buruh internasional, Pemprov Sumatera Utara bekerja sama dengan 52 perusahaan menggelar Job Fair dengan menyediakan sebanyak 1.100 lowongan kerja bagi masyarakat yang mencari kerja.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada Juni 2025 menunjukkan tren yang kontras antara keyakinan umum terhadap kondisi ekonomi dan pesimisme terhadap ketersediaan lapangan kerja.

Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja (IKLK) turun menjadi 94,1 pada Juni dari 95,7 pada Mei. Angka ini masih berada di bawah ambang batas netral 100, yang menandakan bahwa masyarakat semakin pesimistis terhadap kondisi ketenagakerjaan saat ini.

“Persepsi responden terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan berada pada zona pesimis, yang berasal dari seluruh kelompok usia dan pendidikan, kecuali kelompok pendidikan sarjana yang tetap berada di level optimistis,” tulis Bank Indonesia dalam laporan Survei Konsumen Juni 2025, dikutip Rabu (9/7).

Kelompok usia di atas 60 tahun mencatat penurunan IKLK paling tajam, yakni turun 19,5 poin ke level 64,3. Sementara responden berusia 20–30 tahun juga mulai pesimistis, dengan IKLK turun 5,9 poin menjadi 97,2 pada Juni dari 103,1 pada bulan sebelumnya.

Meskipun masyarakat mulai pesimistis terhadap lapangan kerja, ekspektasi terhadap penghasilan masih berada dalam zona optimistis. Indeks Ekspektasi Penghasilan (IEP) pada Juni tercatat sebesar 133,2, turun tipis dari 135,4 pada Mei.

Konsumsi Naik, Jumlah Tabungan Tergerus

Survei BI juga menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan masyarakat yang digunakan untuk konsumsi meningkat menjadi 75,1% pada Juni, naik dari 74,3% pada bulan sebelumnya. Kenaikan konsumsi ini berdampak langsung terhadap penurunan proporsi pendapatan yang bisa ditabung.

“Rasio konsumsi terhadap pendapatan meningkat di tengah tabungan yang menurun dan cicilan relatif stabil,” tulis BI dalam laporan tersebut.

Proporsi pendapatan yang ditabung menurun menjadi 14,1 dari sebelumnya 14,9. Sementara itu, proporsi untuk pembayaran cicilan atau utang tetap stabil di angka 10,8.

Kenaikan konsumsi terutama terjadi pada kelompok pengeluaran Rp 4,1–5 juta. Sedangkan penurunan tabungan tercatat pada hampir seluruh kelompok pengeluaran.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...