Trump Kenakan Tarif 32% ke RI, Rupiah Berisiko Melemah di Rp 16.300 per Dolar AS


Nilai tukar rupiah diproyeksikan melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menyusul pengumuman Presiden AS Donald Trump yang akan memberlakukan tarif resiprokal sebesar 32% terhadap produk asal Indonesia, mulai 1 Agustus 2025.
Analis Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan bahwa sentimen negatif dari kebijakan tersebut bisa menekan nilai tukar rupiah dalam jangka pendek.
“Rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS setelah Trump mengumumkan Indonesia adalah salah satu dari beberapa negara yang dikenakan tarif resiprokal,” ujar Lukman kepada Katadata.co.id, Selasa (8/7).
Ia memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 16.200 hingga Rp 16.350 per dolar AS dalam waktu dekat.
Berdasarkan data Bloomberg per Selasa pagi pukul 09.15 WIB, rupiah dibuka pada level Rp 16.264 per dolar AS, melemah 25 poin atau 0,15% dibandingkan penutupan sebelumnya.
Pelemahan Masih Berlanjut
Pengamat mata uang Ariston Tjendra juga memprediksi rupiah akan terus mengalami tekanan sepanjang hari ini. Menurutnya, kebijakan tarif yang diumumkan Trump menjadi pemicu utama.
“Potensi pelemahan ke arah Rp 16.300 per dolar AS, dengan support di kisaran Rp 16.200,” kata Ariston.
Ia menjelaskan bahwa tarif 32% terhadap Indonesia memberi tekanan psikologis ke pasar. Hal ini akan mendorong pelemahan rupiah terhadap dolar AS.
Meski demikian, Ariston mencatat bahwa Indonesia masih memiliki waktu sekitar tiga pekan sebelum kebijakan tersebut resmi diberlakukan, sehingga masih ada ruang negosiasi atau penyesuaian pasar.