Punya Utang Jatuh Tempo Rp 178 T Bulan Ini, Pemerintah Janji Bayar Tepat Waktu


Kementerian Keuangan atau Kemenkeu memastikan akan tepat waktu membayar utang jatuh tempo pada Juni 2025. Utang jatuh tempo yang harus dibayar pemerintah pada bulan ini mencapai Rp 178,9 triliun dari total tahun ini sebesar Rp 800,33 triliun.
“Semua kewajiban kami tunaikan dengan baik, semua kewajiban kami bayar tepat waktu tepat jumlah,” kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Suminto di Kawasan Jakarta International Convention Center, Kamis (12/6).
Ia menegaskan, pengelolaan utang direncanakan dengan baik. Untuk itu Suminto mengatakan, pemerintah tidak pernah mengalami keterlambatan pembayaran utang.
“Nggak pernah kami (terlambat membayar utang). Kewajiban terkait bond dan pinjaman, kami tunaikan dengan baik dibayar secara tepat waktu tepat jumlah. Semua direncanakan dengan baik,” ujar Suminto.
Pemerintah perlu menyiapkan Rp 178,9 triliun untuk membayar utang berupa surat berharga negara alias SBN yang jatuh temponya pada bulan ini. Jika mencau pada penghitungan data terbuka Direktorat Jenderal pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, utang jatuh tempo pemerintah pada Juni 2025 mencapai Rp 158,47 triliun.
Hanya saja, Suminto mengatakan jika berkaitan dengan nilai jatuh tempo utang, ia mengatakan angkanya bervariasi. “Jatuh tempo kan terdistribusi di berbagai tangal berbagai bulan, semua sudah masuk ke perencanaan pengelolaan utang dengan baik,” kata Suminto.
Kemenkeu mencatat dari profil utang pemerintah pada 2025 terdiri dari jatuh tempo SBN mencapai Rp 705,5 triliun. Sementara jatuh tempo pinjaman mencapai Rp 94,83 triliun.
Namun, kebutuhan pembayaran utang pemerintah pada 2025 lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 434,29 triliun. Kenaikan ini karena utang pemerintah pada masa pandemi Covid-19 mulai jatuh tempo pada 2025.
Tak hanya itu, pemerintah juga memiliki utang kepada Bank Indonesia berupa burden sharing mencapai Rp 100 triliun yang juga jatuh tempo pada 2025. Jatuh tempo utang ini diselesaikan dengan cara debt switching dengan tenor lebih panjang.