Klaim Pengangguran AS Ditaksir Capai 26 Juta Orang akibat Corona

Agustiyanti
23 April 2020, 14:27
pengangguran, amerika serikat, pandemi corona, klaim pengangguran
ANTARA FOTO/REUTERS/Carlo Allegri/ama/dj
Ilustrasi. Penciptaan lapangan kerja besar-besaran yang terjadi di AS usai krisis finansial 2009 tersapu bersih hanya dalam satu bulan akibat pandemi virus corona.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Sebanyak 26 juta orang Amerika Serikat diperkirakan mengklaim tunjangan pengangguran selama lima minggu terakhir, rekor tertinggi sepanjang sejarah. Penciptaan lapangan kerja besar-besaran yang terjadi di AS usai krisis finansial 2009 tersapu bersih hanya dalam satu bulan akibat pandemi virus corona.

"Ekonomi AS mengalami pendarahan dalam skala yang belum pernah tercatat sebelumnya. Ini sebanding dengan bencana alam nasional," kata Scott Anderson, Kepala Ekonom di Bank of the West di San Francisco seperti dikutip dari Reuters, Rabu (23/4).

Berdasarkan survei Reuters terhadap para ekonomi, tambahan klaim tunjangan pengangguran diperkirakan mencapai 4,2 juta dalam pekan yang berakhir pada 18 April 2020. Penambahan ini lebih rendah dibandingkan minggu sebelumnya sebanyak 5,24 juta.

Data klaim minggu lalu ini akan membuat kumulatif tunjangan pengangguran sejak pekan yang berakhir 21 Maret hingga pekan lalu menjadi sekitar 26,2 juta, mewakili sekitar 16% dari angkatan kerja. Ekonomi AS menciptakan 22 juta pekerjaan selama booming lapangan kerja sejak September 2010 dan mendadak berakhir pada Februari tahun ini.

(Baca: Mewaspadai Ancaman Krisis Ekonomi Panjang Imbas Pandemi Corona)

Para ekonom memperkirakan 25 juta pekerjaan hilang hingga April. "Ini menghapus semua perolehan penciptalan lapangan pekerjaan selama ekspansi ekonomi yang cukup panjang," kata Joseph Brusuelas, kepala ekonom di RSM di New York.

Pemburukan pasar tenaga kerja, ditambah jatuhnya harga minyak, serta penurunan penjualan ritel, produksi manufaktur, dan penjualan rumah telah memperkuat pendapat ekonom bahwa ekonomi memasuki resesi pada Maret.

Biro Statistik Ekonomi Nasional AS tak mendefinisikan resesi sebagai penurunan ekonomi selama dua kuartal berturut-turut seperti yang berlaku di banyak negara. Mereka mendefinisikan resesi dengan penurunan aktivitas yang menyebar ke seluruh aktivitas ekonomi dan bertahan lebih dari beberapa bulan.

Meskipun pengajuan pengangguran mingguan tetap sangat tinggi, data pekan lalu akan menandai penurunan mingguan ketiga beruntun. Ini meningkatkan harapan bahwa yang terburuk mungkin sudah berakhir.

(Baca: WHO Peringatkan Dunia Akhir Pandemi Virus Corona Masih Jauh)

Klaim mingguan tunjangan pengangguran AS tampaknya memuncak pada pekan yang berakhir 28 Maret mencapai 6,867 juta.

Pemerintah AS saat ini telah memiliki paket stimulus ekonomi mencapai US$ 2,3 triliun, terbesar dalam sejarah. Stimulus ini antara lain untuk membantu usaha kecil mengakses pinjaman yang sebagian dapat dimanfaatkan untuk membayar gaji karyawan.

Senat AS pada Selasa juga menyetujui US$ 484 miliar dalam paket bantuan baru, yang terutama memperluas pendanaan pinjaman untuk usaha kecil. Klaim pengangguran pun diharapkan menurun secara bertahap dalam beberapa minggu mendatang karena semakin banyak perusahaan kecil mengakses bantuan pendanaan tersebut.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...