Sri Mulyani: Pembayaran THR PNS Sudah Mencapai 83,4%
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan hingga Selasa (5/6), realisasi penyaluran dana Tunjangan Hari Raya (THR) untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) sudah mencapai Rp 9,19 triliun atau 83,4% dari proyeksi total THR PNS tahun ini.
“Seluruh dana THR PNS sudah masuk di rekening pegawai yang bersangkutan Rp 9,19 triliun," kata dia di kantornya, Jakarta, Selasa (5/6). (Baca juga: APBD Tak Cukup, THR PNS Daerah Diberikan secara Bertahap)
Sri Mulyani menjelaskan penyaluran bisa dilakukan setelah satuan kerja (satker) di masing-masing Kementerian/Lembaga mengajukan Surat Perintah Membayar (SPM) kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
Hingga Selasa (5/6) sore, terdapat 14.527 satuan kerja (satker) dari total 15.171 satker yang telah menyampaikan SPM untuk pencairan THR. Artinya, sebanyak 95,76% satker yang mengurus belanja pegawai sudah menyampaikan SPM, sedangkan sisanya belum mengajukan.
Sementara itu, realisasi penyaluran THR untuk pensiunan sudah mencapai Rp 6,2 triliun atau 94,14% dari alokasi. Pembayaran tersebut diberikan melalui PT Taspen dan PT ASABRI. "Jadi seluruh PNS, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan pensiun sudah (disalurkan) hampir keseluruhan," kata dia.
Terkait THR PNS daerah, ia mengatakan, sebanyak 202 kabupaten, 48 kota, dan 19 provinsi sudah melakukan pembayaran. THR tersebut dibayarkan dari komponen gaji pokok, tunjangan melekat atau di luar Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) dan penghasilan bulan Mei take home pay.
(Baca juga: Sri Mulyani Paparkan Beda Kebijakan THR Pegawai Honorer Pusat-Daerah)
Tahun ini, pemerintah menganggarkan dana untuk THR sebesar Rp 17,88 triliun yang terdiri dari gaji Rp 5,24 triliun, tunjangan kinerja Rp 5,79 triliun dan pensiun Rp 6,85 triliun. Sementara itu, untuk gaji ke-13 dianggarkan sebesar Rp 17,88 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari gaji ke-13 Rp 5,24 triliun, tunjangan kinerja ke-13 Rp 5,79 triliun dan pensiun ke-13 Rp 6,85 triliun.