Membuntuti Mata Uang Asia, Rupiah Dibuka Menguat di Rp 14.115 per US$
Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis pagi (4/7) dibuka menguat o,11% di level 14.115 dibandingkan penutupan kemarin pada posisi 14.120. Penguatan tersebut terjadi bersamaan dengan beberapa mata uang Asia lainnya.
Sementara pada pukul 08.30 rupiah kembali melanjutkan penguatan di posisi 14.105 per dolar AS, menurut data Bloomberg. Selain rupiah, sejumlah mata uang Asia yang mencatat tren positif pagi ini di antaranya Yen Jepang menguat 0,06 %, dolar Singapura 0,10 %, dan dolar Hongkong 0,15 %.
(Baca: Rupiah Kembali Melemah Terimbas Perang Tarif AS-Eropa)
Kemudian ada Rupee India yang menguat 0,07 %, dolar Taiwan dan peso Filipina menguat 0,14 %, yuan Tiongkok menguat 0,15%, baht Thailand menguat 0,22 % serta won Korea Selatan yang menguat paling signifikan dibanding mata uang lainnya sebesar 0,30 %. Adapun ringgit Malaysia mencatat penguatan yang hampir sama dengan rupiah sebesar 0,11 %.
Selain itu, mata uang utama dunia juga mengalami penguatan terhadap dolar AS. Dolar Kanada mengalami penguatan tipis 0,02% serta franc Swiss 0,11%. Penguatan ini disimpulkan Bloomberg menunjukkan indeks dolar AS pada spot perdagangan menurun 0,1%.
(Baca: Mengekor Mata Uang Negara Asia, Rupiah Melemah Lagi ke 14.100 per US$)
Adapun pasar AS hari ini ditutup karena libur Hari Kemerdekaan AS. Namun, Jumat esok (5/7), AS berencana merilis laporan tenaga kerja. Yang mana diproyeksikan bakal ada kenaikan gaji di sektor non-pertanian sebesar 164.000 dolar di periode Juni, naik dari 75.000 pada bulan sebelumnya.