BI: Hingga Minggu Keempat Juli 2019 Modal Asing Masuk Capai Rp 192,5 T

Agatha Olivia Victoria
26 Juli 2019, 14:53
aliran modal asing 2019, bank indonesia
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, aliran modal asing yang masuk (capital inflow) ke Indonesia mencapai Rp 192,5 triliun sejak awal tahun hingga 25 Juli 2019.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, aliran modal asing yang masuk (capital inflow) ke Indonesia mencapai Rp 192,5 triliun sejak awal tahun hingga 25 Juli 2019. Dengan derasnya aliran dana asing ini, portofolio investasi Indonesia masih terus positif.

"Aliran modal asing masuk sampai tanggal 25 juli totalnya Rp 192,5 triliun sejak awal tahun (year to date/ytd)," kata dia di kantornya, Jakarta, Jumat (26/7). 

Aliran modal itu masuk melalui Surat Berharga Negara (SBN) dan pasar saham. Adapun dana yang masuk ke SBN mencapai Rp 119,3 triliun. Sedangkan modal masuk melalui pasar saham sebesar Rp 72,2 triliun. Sisanya, dana asing masuk melalui Sertifikat BI (SBI). 

Masuknya modal asing tersebut, dinilai Perry menunjukkan masih adanya kepercayaan investor asing terhadap prospek perekonomian Indonesia. "Masuknya aliran modal yang positif memyebabkan niali tukar rupiah kita masih stabil," ucap dia.

Hal ini juga mencerminkan respon investor terkait kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Karena itu, imbal hasil di Indonesia dinilai masih menarik.

(Baca: Bank Sentral Eropa Tahan Suku Bunga, Rupiah Lemah Lagi Jadi 14.000/US$)

Rupiah Melemah ke Rp 14.000 per Dolar AS

Mengutip Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), rupiah pada hari ini menyentuh level Rp 14.001 per dolar AS. Nilai ini tentunya mengalami pelemahan dibanding kemarin yang berada pada level Rp 13.986 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah pada pasar spot perdagangan hari ini dibuka melemah sebesar 0,20%. Mengutip Bloomberg, rupiah pada pukul 09.00 WIB sempat menyentuh level Rp 14.004 per dolar AS.

Ekonom Universitas Indonesia (UI) Telisa Aulia Falianty mengatakan, walaupun ada indikasi pelemahan tipis hari ini, rupiah masih akan lebih kuat dari Rp 14.000 per dolar AS. "Ketika bank sentral Eropa The European Central Bank (ECB) menahan bunga, maka akan menjaga interest rate differential kita. Ini akan mendukung rupiah sehingga tak akan terjadi pelemahan signifikan," ujarnya saat dihubungi Katadata.co.id.

(Baca: Kinerja Industri Keuangan Baik, Modal Asing Mengalir ke Saham Rp 68 T)

ECB memutuskan untuk mempertahankan suku bunga bank sentral. Suku bunga main refinancing rate, lending facility, dan deposit facility masing-masing dipertahankan sebesar 0%, 0,25% dan -0,4%. ECB juga merevisi panduan ke depan dengan membuka kemungkinan pelonggaran kebijakan moneter.

Adapun usai keputusan kebijakan moneter ECB, euro mengalami penguatan 0,02% terhadap dolar AS. Selain itu, euro turut menguat terhadap poundsterling Inggris sebesar 0,04%.

Tak hanya rupiah, seluruh mata uang Asia terlihat melemah terhadap dolar AS usai keputusan ECB. Dolar Hongkong melemah 0,02%, dolar Singapura melemah 0,03%, won Korea melemah 0,22%, peso Filipina melemah 0,08%, rupee India melemah 0,09%, yuan Tiongkok melemah 0,05%, ringgit Malaysia melemah 0,13% dan baht Thailand melemah 0,05%. Hanya yen Jepang yang bergerak stagnan pada hari ini.

Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...