Belanja Online Bakal Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun Depan
Asian Development Bank (ADB) memperkirakan aktivitas belanja online bakal menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan. Hal ini seiring dengan terus meningkatnya populasi penduduk muda di Tanah Air.
“Sektor jasa diperkirakan akan menjaga pertumbuhan tetap tinggi karena terdorong oleh populasi kaum muda yang banyak, sehingga meningkatkan penggunaan jasa online,” kata Kepala Perwakilan ADB untuk Indonesia Winfried Wicklein di Jakarta, Rabu (25/9).
Tahun depan, menurut dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksi mencapai 5,2%. Proyeksi ini lebih tinggi dibanding tahun ini yang hanya mencapai 5,1%, dipangkas dari proyeksi sebelumnya sebesar 5,2%.
“Laju pertumbuhan tahun ini sedikit lebih lambat, disebabkan oleh penurunan ekspor dan melemahnya investasi domestik,” terang dia.
(Baca: ADB Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun Ini jadi 5,1%)
Winfriend juga memperkirakan inflasi akan tetap stabil yaitu sebesar 3,3% pada tahun depan. Hal ini, menurut dia, turut dapat membantu mempertahankan momentum belanja rumah tangga atau konsumen tahun depan.
“Inflasi inti mungkin akan tetap terjaga dan harga pangan juga tidak berubah,” ujarnya.
(Baca: Dukung RI Masuk Lima Negara Ekonomi Terbesar, Ini Strategi Sri Mulyani)
Berdasarkan data Sensus Penduduk Antar Sensus (Supas 2015), jumlah penduduk Indonesia pada tahun depan diperkirakan mencapai 269,6 juta jiwa. Dari jumlah tesebut sebanyak 68,75% atau 185,34 juta orang masuk dalam kategori usia produktif yakni 15 tahun hingga 64 tahun.
Jumlah penduduk Indonesia diproyeksikan terus bertambah menjadi 318,96 juta pada 2045 Berdasarkan data tersebut, Indonesia akan mengalami masa bonus demografi atau penduduk usia produktif lebih tinggi daripada nonproduktif hingga 2045.