Black Friday, Konsumen AS Pilih Belanja Online Dibanding ke Mal

Image title
2 Desember 2019, 15:31
TEMPLATE OUT Slogan "Fuck Fast Fashion" (Persetan fashion cepat) terlihat di sebuah jendela toko saat aktivis "Youth for Climate" melakukan demonstrasi di dalam pusat perbelanjaan Westfield Les 4 Temps sebagai bagian dari hari protes untuk mengakhiri
ANTARA FOTO/REUTERS/Gonzalo Fuente
Ilustrasi. Konsumen AS tercatat melakukan transaksi belanja online lebih besar ketimbang di mal.

Konsumen AS melakukan lebih banyak transaksi pembelian secara online ketimbang berbelanja di mal pada momentum diskon tahunan Black Friday akhir pekan lalu. Berdampak pada penurunan transaksi toko fisik pada malam Thanksgiving.

Black Friday merupakan fenomena saat berbagai toko saling berlomba memberikan diskon besar yang menandai musim belanja liburan di AS. Blak Friday  biasanya digelar sehari setelah hari libur Thanksgiving

Dikutip dari Reuters, untuk pertama kali dalam beberapa tahun terakhir, penjualan toko fisik saat gelaran tersebut mengindikasikan terjadi perpindahan cara berbelanja konsumen. Ini juga merupakan pertanda bahwa penjualan toko offline tetap terdampak meski di musim liburan AS.

(Baca: Awal Mula Black Friday, Pesta Belanja Tiap Jumat Akhir November)

Transaksi belanja selama Black Friday terus menurun dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini seiring banyaknya peritel yang memberikan diskon lebih awal dan diskon sepanjang tahun. Di sisi lain, konsumen juga banyak melakukan pembelian secara online.

Peritail Walmart Inc, Target Corp, dan Best Buy  terus menghabiskan miliaran dolar untuk mencoba memperluas operasi e-commerce mereka guna menangkap penjualan online. 

Menurut data dari Adobe Analytics, yang melacak transaksi di 80 dari 100 peritail di AS saat gelaran Black Friday, tercatat penjualan daring naik lebih dari 19,6%, mencapai US$ 7,4 miliar. Namun, transaksi itu di bawah perkiraan sebesar US$ 7,6 miliar. Pada Thanksgiving, diperkirakan penjualan tumbuh 14,5% menjadi $ 4,2 miliar.

(Baca: Inilah E-Commerce Paling Populer di Asia Tenggara Menurut Riset iPrice)

Adapun data dari ShopperTrak menunjukkan bahwa kunjungan konsumen ke toko turun 3% selama Thanksgiving dan Black Friday dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun, transaksi belanja hari sebelumnya meningkat 2,3% .

"Intinya adalah kebiasaan pelanggan berbelanja telah berubah, mereka bisa berlanja dari mana dan kapan saja. Jadi saat ini yang diperlukan adalah tentang memastikan pelanggan melakukan pembelian dan tetap loyal kepada merek mereka, “ ujar  Brian Field, senior director of global retail consulting ShopperTrak.

Sementara itu, The National Retail Federation atau asosiasi peretail AS memperkirakan penjualan akan meningkat pada musim liburan selama dua bulan tahun ini dari US$ 727,9 miliar pada tahun lalu menjadi US$ 730,7 miliar.

Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...