BCA, BTN dan Mandiri Respons Pemangkasan BI Rate, Bagaimana Nasib Bunga KPR?

Karunia Putri
17 Juli 2025, 13:26
KPR
BRI-getty image
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Keputusan Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,25% mendapat respons positif. Keputusan ini dinilai mampu meredakan beban biaya Kredit Pemilikan Rumah (KPR). 

Retail Research Analyst CGS International Sekuritas Indonesia Andrian Alamsyah Saputra mengatakan kebijakan ini diharapkan bisa membuat kredit perumahan lebih terjangkau.

“Sejak awal tahun hingga pertengahan, sektor properti terlihat agak lesu karena adanya kekhawatiran terkait melemahnya daya beli masyarakat,” ujar Andrian seperti dikutip Kamis (17/7). 

Menurut Andrian, suku bunga yang lebih rendah akan memperluas kapasitas pembelian masyarakat. Hal ini pada gilirannya dapat mendorong konsumsi dan meningkatkan permintaan terhadap properti.

Lantas bagaimana tanggapan perbankan, Bank Central Asia, Bank Tabungan Negara dan Bank Mandiri menyikapi potensi penurunan biaya KPR?

BCA: Suku Bunga Sejalan dengan Kebijakan BI

Bank Central Asia (BCA) tidak secara gamblang menyebut akan menurunkan biaya kredit KPR. Meski begitu EVP Corporate Communication dan Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menyatakan, dalam menentukan suku bunga, pihaknya akan mengacu pada kebijakan suku bunga acuan BI. 

“BCA senantiasa mencermati perkembangan suku bunga acuan ke depan,” kata Hera kepada Katadata.co.id pada Kamis (17/7).

Ia juga mengatakan, suku bunga kredit BCA selama ini tergolong kompetitif dan relatif tidak mengalami kenaikan, terutama pada segmen Usaha Kecil dan Menengah serta ritel. Terlebih lagi saat BI menaikkan suku bunga di periode sebelumnya.

Dia menjelaskan, dalam menentukan kebijakan suku bunga, BCA akan mencermati perkembangan suku bunga acuan, parameter makroekonomi lainnya, kondisi likuiditas perbankan serta dinamika pasar. Selain itu, Hera menyebut BCA menyambut baik langkah BI yang menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps. 

“Kami berharap kebijakan ini dapat menstimulasi permintaan kredit dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” katanya.

Ia melanjutkan, secara bersamaan, BCA akan memantau secara berkala tingkat suku bunga kredit pada level yang dapat diterima pasar dan memperhatikan daya beli masyarakat.

BTN: Perlu Waktu untuk Sesuaikan Suku Bunga Kredit

Kepala Divisi CSD Bank Tabungan Negara (BTN) Ramon Armando mengatakan, penurunan BI Rate tidak serta merta diikuti penurunan suku bunga kredit Bank Tabungan Negara (BTN).

Menurutnya, ada tahapan penyesuaian yang perlu dilakukan, biasanya dimulai dari suku bunga simpanan atau dana pihak ketiga (DPK). Setelah struktur biaya dana dan kondisi likuiditas stabil, barulah suku bunga kredit disesuaikan.

Meski demikian, BTN menyambut positif langkah BI dan optimistis kebijakan ini bisa memperkuat pembiayaan perumahan rakyat.

“BTN percaya langkah ini akan mendukung percepatan realisasi program pemerintah dalam menyediakan rumah layak huni,” kata Ramon.

Bank Mandiri: Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Tengah Ketidakpastian Global

Corporate Secretary Bank Mandiri M. Ashidiq Iswara tidak memberikan jawaban eksplisit mengenai Bank Mandiri akan mempertahankan suku bunga yang ada atau justru menurunkannya. Meski begitu, ia menyebut Mandiri akan melakukan penyesuaian suku bunga kredit dan simpanan yang dilakukan secara terukur.

“Dengan memeprtimbangkan strategi bisnis, kondisi likuiditas internal serta dinamika pasar,” katanya.

Lebih lanjut, Iswara mengatakan Mandiri menyambut secara positif keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan menjadi 5,25%. Menurutnya, langkah tersebut dinilai akomodatif di tengah inflasi.

“Kebijakan ini menjadi sinyal kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, meski ketidakpastian global masih berlangsung,” ujarnya.

Sebagai respons, Bank Mandiri akan memperkuat fungsi intermediasi dengan menyalurkan pembiayaan secara selektif dan sehat, khususnya di sektor-sektor strategis di berbagai wilayah. Selain itu dia juga mengatakan Mandiri akan fokus pada penguatan dana murah (CASA) berbasis transaksi.



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...