Tarif Trump Beri Sentimen Negatif, Rupiah Bisa Berbalik Lemah Lagi

Rahayu Subekti
11 Juli 2025, 10:01
Rupiah
ANTARA FOTO/Fathul Habib Sholeh/sgd/Spt.
Petugas menunjukan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing, Jakarta, Selasa (8/4/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini Jumat (11/7). Hal ini seiring tekanan dari kebijakan tarif baru yang diumumkan Presiden AS Donald Trump serta data ekonomi AS yang menguat.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan rupiah masih dalam fase konsolidasi. Selain itu juga berpotensi melemah ke kisaran Rp 16.300 per dolar AS dengan batas bawah atau support di sekitar Rp 16.200 per dolar AS.

"Rupiah masih berpeluang melemah lagi karena sentimen negatif dari tarif Trump yang baru diumumkan," ujar Ariston kepada Katadata.co.id. Jumat (11/7).

Ia menjelaskan, indeks dolar AS saat ini masih menguat meskipun tipis dari level 97,50 ke level 97,80. Penguatan ini juga didukung oleh data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS yang lebih baik dari perkiraan. 

Jumlah klaim tercatat 227 ribu, lebih rendah dari proyeksi 236 ribu, yang menunjukkan penurunan angka pengangguran. “Data ini turut menjadi alasan tambahan bagi penguatan dolar AS,” kata Ariston.

Berdasarkan data Bloomberg pagi ini, rupiah dibuka melemah pada level Rp 16.225 per dolar AS. Level ini turun 1,5 poin atau 0,01% dari penutupan sebelumnya.

Senada dengan Ariston, Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong juga memperkirakan rupiah masih akan tertekan. Lukman menyebut penguatan dolar AS dipicu oleh data pekerjaan AS dengan klaim pengangguran yang lebih kuat dari perkiraan. Belum lagi kebijakan tarif Trump juga masih membayangi pergerakan nilai tukar rupiah. 

“Tarif Trump 35% ke Kanada juga kembali menyulut ketidakpastian,” kata Lukman.

Lukman memproyeksikan rupiah pada hari ini akan berada pada level Rp 16.200 per dolar AS hingga Rp 16.300 per dolar AS.

Hal serupa juga disampaikan Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana. Fikri memprediksi rupiah berpeluang melemah pada hari ini.

“Kemungkinan terdepresiasi tipis di level Rp 16.185 per dolar AS hingga Rp 16.285 per dolar AS,” kata Fikri.

Fikri menambahkan bahwa perkembangan negosiasi dagang yang belum menemui titik terang masih mempengaruhi pasar. Namun ia berharap ada sentimen positif dari lelang Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) hari ini.

“Lelang SRBI hari ini yang kami harap masih akan ramai dan dorong capital inflow ke pasar keuangan domestik,” ujar Fikri.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...