AS-Inggris Raih Kesepakatan Dagang, Harga Bitcoin Tembus US$ 100 Ribu


Kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Inggris membuat Bitcoin melaju dan menembus level tertinggi sejak Februari, di atas level kunci US$ 100.000 (Rp 1,65 miliar, kurs Rp 16.550 per US$).
Menurut Coin Metrics, harga Bitcoin terakhir tercatat naik hampir 6% menjadi US$ 101.679 (Rp 1,68 miliar) pada Kamis (8/5). Kenaikan harga Bitcoin terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan perdagangan antara AS dan Inggris.
“Bitcoin tidak hanya merebut kembali US$ 100.000 (Rp 1,65 miliar) untuk pertama kalinya dalam tiga bulan, tetapi juga menegaskan kembali statusnya sebagai aset dengan kemampuan bangkit kembali tertinggi seiring prospek kesepakatan perdagangan AS yang membaik,” kata Antoni Trenchev, salah satu pendiri bursa kripto Nexo, seperti dikutip CNBC.
Ketidakpastian pasar baru-baru ini telah menjadi berkah bagi Bitcoin. Faktor ini dapat terus mengangkat kripto unggulan ini seiring investor mulai meragukan status safe-haven AS. Meskipun pemerintahan Trump telah menarik kembali beberapa retorika agresifnya tentang tarif, investor masih mencari kejelasan tentang kebijakan perdagangan apa yang akan diambil.
“Bitcoin tetap didukung oleh pemerintahan Trump yang pro-kripto bersama dengan pembelian besar-besaran dari investor spot-ETF … sementara kinerjanya yang lebih baik dibandingkan tolok ukur ekuitas AS pada tahun 2025 menyoroti ketahanan dan status safe haven-nya,” kata Trenchev.
Trenchev mengatakan ketahanan Bitcoin akan diuji lebih lanjut dalam lingkungan makro dan geopolitik global yang tidak pasti dan bergejolak.
“Tidak perlu mencari lebih jauh dari meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan, yang berisiko meningkat menjadi konflik penuh. Sementara itu, kita memiliki Federal Reserve yang tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga dan sama-sama khawatir tentang pengangguran dan inflasi.”
Harga Saham dan Kripto Lainnya Turut Menguat
Harga saham-saham di Wall Street juga naik setelah pengumuman kesepakatan dagang AS-Inggris. Indeks Dow Jones Industrial Average naik lebih dari 500 poin. Harga saham yang terkait dengan kripto, yakni Coinbase dan Strategy, naik lebih dari 5%.
Mata uang kripto lainnya juga menguat. Ether melonjak sekitar 18%, sementara token yang terkait dengan Solana naik 10% dan Dogecoin naik 12%.
Sejak Trump memperkenalkan kebijakan tarif pada awal April yang mengguncang pasar selama beberapa minggu, harga Bitcoin telah naik lebih dari 17%. Pada periode yang sama, harga emas spot telah naik lebih dari 5%.
Namun, Bitcoin belum mencapai level tertinggi yang disentuh pada Januari 2025 di level US$ 109.350 (Rp 1,8 miliar). "Bitcoin bisa bergerak di kisaran US$ 70.000 (Rp 1,16 miliar) dan US$ 109.000 (Rp 1,8 miliar) untuk dua bulan ke depan, kata Trenchev.
Namun, keberhasilan Bitcoin kembali menembus level US$ 100.000 (Rp 1,65 miliar) merupakan prestasi yang hebat. Dua bulan yang lalu, Bitcoin berada di sekitar US$ 74.000 (Rp 1,22 miliar). Hal ini menunjukkan Bitcoin punya peluang untuk memberikan keuntungan yang besar.