Suku Bunga Deposito Naik, Manajer Investasi Beralih dari Saham
Hasil survei Katadata Investor Confidence Index (KICI) menunjukkan manajer investasi akan mengalihkan saham dalam portofolionya pada tiga bulan mendatang. Hal itu diduga karena tren suku bunga deposito yang masih naik.
"Mereka akan meningkatkan porsi portofolio di pasar uang dibandingkan di pasar saham," kata Panel Ahli Katadata Insight Center Damhuri Nasution dalam pemaparan bertajuk H-6 Pilpres: Kinerja Pemerintah Di Mata Investor di Jakarta, Kamis (11/4).
Menurut dia, manajer investasi cenderung akan memilih investasi dengan imbal hasil yang lebih pasti, seperti pasar uang. Imbal hasilnya akan mengikuti pergerakan surat utang pemerintah Amerika Serikat (AS), US Treasury. Apalagi, tahun ini bank sentral AS, The Fed, memberi sinyal tidak akan menaikkan suku bunga acuannya.
(Baca: Katadata Investor Index: Investor Puas dengan Kinerja Pemerintah)
KICI merupakan indeks yang dikeluarkan oleh Katadata Insight Center (KIC). Pada Maret lalu, KIC melakukan survei terhadap 255 investor institusi di pasar finansial. Hasil surveinya untuk prospek tiga bulan ke depan dan melihat persepsi investor tentang kinerja pasar saham, prospek apresiasi nilai portofolio serta kemungkinan penambahan investasi di pasar modal.
Jika hasil indeks menunjukkan angka 0-99, maka persepsi investor sedang pesimistis. Sedangkan, di atas 101–200, maka persepsi investor terhadap ekonomi dan pasar keuangan optimistis. Angka indeks 100 dikategorikan netral.
Dalam laporan KICI, pada kuartal pertama 2019 manajer investasi terlihat masih optimistis mengalokasikan dana kelolanya ke pasar saham. Nilai indeksnya 120. Tapi angka itu turun 2,4 poin dibandingkan triwulan empat 2018. Hal inilah yang menjadi indikasi mereka akan beralih dari pasar saham ke pasar uang.
Investor asuransi terlihat lebih percaya diri berinvestasi di saham. Indeksnya naik dari 112,8 ke 148,3. Lalu, investor dana pensiun naik tipis 3,7 poin ke 126,4.
(Baca: Jelang Pemilu, Investor Asing Lebih Optimistis Kondisi Politik Stabil)
Investor khawatir kondisi politik domestik
Dari hasil survei, KIC juga meliha investor saat ini menganggap kondisi politik domestik sebagai faktor risiko investasi yang paling mengkhawatirkan. “Hasil survei menunjukkan 36% investor khawatir dengan kondisi politik dalam negeri,” kata Damhuri Nasution.
Lalu, 30% investor institusi mengkhawatirkan ekonomi global. Sedangkan, 13% lainnya lebih mengkhawatirkan keamanan dalam negeri, dan 9% investor memberi perhatian pada faktor ekonomi nasional.
Hasil lengkap KICI dapat Anda unduh di link ini.