Royke Tumilaar, Bankir Senior Calon Kuat Dirut Bank Mandiri
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) bakal menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 9 Desember 2019. Salah satu agendanya adalah memilih direktur utama yang bakal menggantikan posisi yang ditinggalkan Kartika Wirjoatmodjo, yang menempati pos baru sebagai wakil menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, ia sudah mengantongi nama calon dirut bank terbesar di Indonesia itu. "Yang pasti bekas lulusan atau masih orang Mandiri," kata Erick ketika ditemui wartawan di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu (30/10).
Santer beredar kabar bahwa Direktur Corporate Banking Bank Mandiri, Royke Tumilaar, menjadi calon kuat untuk menempati jabatan dirut Mandiri. Berikut ini profil Royke yang kami rangkum dari berbagai sumber.
Pria kelahiran Manado, 21 Maret 1964 ini meraih gelar sarjana ekonomi dari Jurusan Ekonomi Manajemen Universitas Trisakti pada 1987. Ia juga meraih gelar master of business finance dari University of Technology Sydney pada 1999.
(Baca: Kartika Jadi Wamen BUMN, Dirut Mandiri Sementara Dijabat Sulaiman Arif)
Analis Kredit di BDN hingga Jabat Direksi Bank Mandiri
Royke memulai kariernya sebagai analis kredit di Bank Dagang Negara (BDN). Pascakrisis ekonomi 1998, BDN dimerger dengan tiga bank lainnya, yakni Bank Bumi Daya (BBD), Bank Ekspor Impor Indonesia (BEII), dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo). Hasil merger itu adalah Bank Mandiri.
Royke pun lantas bergabung dengan Bank Mandiri, posisi terakhirnya di BDN adalah Senior Professional di Tim Penyelesaian Kredit di Jakarta. Berdasarkan informasi di laman bankmandiri.co.id, Royke dipromosikan menjadi Group Head Regional Commercial Sales I pada 2007. Ia memegang jabatan tersebut hingga Mei 2010. Royke juga tercatat sebagai komisaris di Mandiri Sekuritas sejak Agustus 2009.
Karier Royke semakin bersinar. Pada Mei 2010, ia ditunjuk menjadi Group Head of Commercial Sales Jakarta dan memegang jabatan tersebut selama setahun. Royke masuk ke jajaran direksi Bank Mandiri pada Mei 2011 sebagai Managing Director Treasury, Financial Institutions & Special Asset Management. Royke dipercaya menjadi Director Corporate Banking di Bank Mandiri sejak Maret 2019.
(Baca: Kartika Wirjoatmodjo, Bankir yang Ditunjuk Jadi Wakil Menteri BUMN)
Pernah Diusulkan Menjadi Dirut Bank Mandiri
Mantan Komisaris Independen Bank Mandiri, Aviliani, menilai Royke sosok yang cocok untuk menduduki posisi dirut Bank Mandiri. Ia menyebut Royke pernah diusulkan menjadi dirut Mandiri pada periode sebelumnya, tetapi akhirnya Kartika yang terpilih.
Seperti dilansir Merdeka.com, Aviliani menilai, dirut Bank Mandiri harus memiliki pengalaman yang cukup di bidang kredit dan perbendaharaan (treasury). Pasalnya, kedua sektor tersebut menghasilkan pendapatan yang signifikan bagi bank. Royke yang cukup lama bergelut dengan profesi analis kredit dan manajemen risiko dinilai memiliki modal yang dibutuhkan untuk menjadi dirut Bank Mandiri.
Di bawah kepemimpinannya, Bank Mandiri banyak menyalurkan pembiayaan ke sektor infrastruktur untuk mendukung program pemerintah. Berdasarkan laporan keuangan Bank Mandiri, porsi penyaluran kredit korporasi meningkat dari 39% terhadap total kredit pada 2016 menjadi 45% dari total kredit pada kuartal III 2019.
Total nilai kredit korporasi yang disalurkan hingga September 2019 mencapai Rp 316,3 triliun, tumbuh 16,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan kredit korporasi Bank Mandiri ini merupakan nomor dua tertinggi setelah kredit mikro yang tumbuh 22,5%.
(Baca: Bank Mandiri akan Lepas Seluruh Saham Mandiri AXA Tahun Depan)