Perusahaan Gas Negara (PGAS) Gelar RUPSLB Agustus, Bersiap Rombak Direksi?

Nur Hana Putri Nabila
21 Juli 2025, 14:28
PGAS
ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/aww.
Petugas PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) memeriksa meteran gas di salah satu rumah warga yang telah mengunakan jaringan gas bumi produk Gaskita Pintar di perumahan KDA, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (13/4/2022).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Emiten grup PT Pertamina, PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) mengumumkan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 27 Agustus mendatang. Salah satu mata acara yang akan dibahas yakni susunan pengurus dan direksi PGAS. 

Saat ini jabatan Direktur Utama Perusahaan Gas Negara dipimpin oleh Arief Setiawan Handoko. Arief sudah menjabat sebagai Dirut PGAS sejak Mei 2023 menggantikan M Haryo Yunianto. 

“Berdasarkan ketentuan Pasal 23 ayat (2) POJK 15/2020, Pemegang Saham yang berhak hadir dalam Rapat adalah Pemegang Saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada hari Senin, 4 Agustus 2025 pukul 16.00 WIB,” tulis manajemen PGAS di keterbukaan informasi, Senin (21/7). 

Sebelumnya emiten BUMN sektor gas itu telah menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Mei 2025 lalu. Dari agenda tersebut, PGAS membagikan dividen tahun buku 2024 senilai US$ 271,54 juta atau setara sekitar Rp 4,42 triliun. 

Adapun nilai dividen PGAS setara sekitar 80% dari laba bersih 2024. Sisa 20% laba bersih atau senilai US$ 67,88 juta, dialokasikan sebagai laba ditahan.

Seiring dengan pengumuman tersebut harga saham PGAS terpantau stagnan di level Rp 1.635 pada perdagangan saham hari ini, Senin (21/7) pukul 14:02 WIB. Volume yang diperdagangkan tercatat 33,77 juta dengan nilai transaksi Rp 55,20 miliar dan kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 39,63 triliun. 

Bagaimana Prospek Saham PGAS?

Seiring dengan itu, Indo Premier Sekuritas menaikkan rekomendasi saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dari hold menjadi buy. Analis Indo Premier menilai margin distribusi gas PGAS kemungkinan sudah mencapai titik terendah pada kuartal pertama 2025 dan kini mulai membaik. Selain itu, Indo Premier juga mencatat laba PGAS kini lebih stabil dan menguat.

“Dengan asumsi rasio pembayaran dividen (DPR) 80% yang kemungkinan tetap dipertahankan, imbal hasil dividen FY25F tetap menarik sekitar 11%,” tulis Indo Premier dalam risetnya, dikutip Senin (21/7). 

Melihat prospek positif tersebut, Indo Premier menaikkan target harga saham PGAS menjadi Rp 1.800 per saham dari sebelumnya Rp 1.575, dengan asumsi valuasi price to earnings ratio (P/E) full year 2025 sebesar 8 kali, naik dari sebelumnya 7 kali.

Mereka juga menilai kekhawatiran pasar terkait pasokan LNG terlalu berlebihan, karena pemerintah tetap berkomitmen untuk menjaga ketersediaan LNG di dalam negeri.

“Kami juga melakukan penyesuaian proyeksi laba bersih FY25F/26F masing-masing menjadi -4%/-1%,” tambah analis Indo Premier Sekuritas.




Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...