Apa Itu Crypto Week yang Dongkrak Harga Bitcoin Cetak Rekor Tembus Rp 2 Miliar?

Agustiyanti
16 Juli 2025, 10:07
bitcoin, kripto, pekan kripto, crypto week
Unsplash/Aleksi Raisa
Sejak terpilihnya kembali Trump pada November 2024, Bitcoin telah melonjak sebesar 75%, naik dari sekitar US$69.539 pada penutupan hari pemilihan ke level rekornya saat ini.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Harga Bitcoin terus menembus rekor tertingginya hingga sempat mencapai US$ 123 ribu atau setara Rp 2 miliar untuk pertama kalinya dalam sejarah. Rekor harga ini tercipta di tengah pekan kripto atau crypto week yang dimulai pada 14 Juli 2025.

Apa sebenarnya crypto week yang mendongkrak harga Bitcoin?

Mengutip Al Jazeera, crypto week adalah pekan penting yang akan diisi oleh ajang perdebatan Dewan Perwakilan Rakyat AS mengenai tiga rancangan undang-undang yang ramah industri kripto. Ketiga UU ini kemungkinan akan memberikan mata uang kripto kerangka regulasi AS yang telah lama dituntut oleh para pelaku pasar kripto.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mendesak para pembuat kebijakan untuk merombak aturan, demi menjauhkan perusahaan-perusahaan kripto dari banyaknya tuntutan hukum oleh Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) yang muncul selama masa pemerintahan mantan Presiden Joe Biden (2021-20250, 

Ekspektasi ketiga UU ini mendorong Bitcoin naik hampir 30% sepanjang tahun ini ke rekor tertinggi. Bitcoin, mata uang kripto pertama, mulai diperdagangkan pada Januari 2009, ketika nilainya hanya $0,004.

Berdasarkan data Reuters, Bitcoin naik lebih dari 3% ke rekor tertinggi $123.153,22  pada Selasa  (15/7)m sebelum melemah, dan berakhir naik 0,5% di $119.750,86. Mata uang kripto ini kini telah naik lebih dari 27% sepanjang tahun ini.

Lonjakan ini telah memicu reli yang lebih luas di seluruh mata uang kripto lainnya. Ether, token terpopuler kedua di dunia, mencapai level tertinggi dalam lima bulan terakhir di US$3.048,2 pada hari Senin.

Menurut CoinMarketCap, total nilai pasar sektor ini telah melesat menjadi sekitar US$3,8 triliun. 

Mata uang kripto adalah bentuk pertukaran moneter yang memungkinkan orang untuk melewati bank sentral dan metode pembayaran tradisional.

Apa saja aturan yang dibahas?

Anggota parlemen AS akan membahas tiga undang-undang utama selama "Pekan Kripto":

Pertama, Undang-Undang GENIUS yang bertujuan untuk memperjelas kapan aset digital seperti token kripto dianggap sebagai sekuritas atau komoditas. Ini akan membantu perusahaan rintisan menghindari ketidakpastian hukum dengan memberikan aturan peraturan yang jelas. Undang-Undang Panduan dan Pembentukan Inovasi Nasional untuk Stablecoin AS (GENIUS) telah disahkan oleh Senat.

Kedua, Undang-Undang Clarity yang akan memblokir lembaga federal dari menggunakan putusan pengadilan untuk memperluas kekuasaan regulasi secara berlebihan, memastikan bahwa Kongres – dan bukan pengadilan – yang mendefinisikan bagaimana aset kripto diklasifikasikan dan diatur.

Ketiga, Undang-Undang Negara Pengawasan Anti-CBDC  yang akan melarang Federal Reserve menerbitkan mata uang digital bank sentral (CBDC). Alasannya, CBDC dapat memungkinkan pengawasan pemerintah terhadap aktivitas keuangan warga Amerika dan mengancam privasi individu.

Ini menandai pembalikan tajam bagi sektor yang pernah mengancam untuk berbisnis di luar AS, dengan alasan lingkungan yang tidak bersahabat dan penegakan hukum yang keras.

Perusahaan kripto telah lama menuduh regulator keuangan AS (seperti SEC) memberlakukan aturan yang membingungkan atau saling bertentangan.

“Kami memperkirakan modal yang sebelumnya terpinggirkan karena ketidakpastian regulasi akan masuk kembali … bahkan jika pengesahan akhirnya terhenti,” ujar Jag Kooner, kepala derivatif di bursa kripto Bitfinex, kepada Reuters.

Keputusan-keputusan yang mungkin dibuat pekan  ini dapat memudahkan perusahaan untuk meluncurkan produk aset digital baru dan berdagang kripto.

Bagaimana sikap Trump pada kripto?

Trump, yang dulunya skeptis terhadap kripto, telah menjadi promotor utama kripto selama kampanye presidennya tahun lalu. Ia bahkan menjadi kandidat presiden dari partai besar pertama yang menerima sumbangan kampanye melalui kripto.

Menurut data Komisi Pemilihan Umum Federal, para pelaku kripto menghabiskan hampir seperempat miliar dolar selama kampanye 2024 untuk mendukung sekutu kripto mereka itu.

Pada Maret, Trump mengatakan akan membuat cadangan kripto yang mencakup lima mata uang kripto, ermasuk Bitcoin. iakan menjadikan AS "ibu kota kripto dunia".

Sementara itu, bisnis keluarga Trump telah meluncurkan beberapa koin meme mata uang kripto, aset yang sedang naik daun dan terinspirasi oleh lelucon internet atau referensi budaya, seperti Trump dan Melania.

Bagaimana kinerja Bitcoin sejak Trump terpilih kembali?

Jika Bitcoin adalah sebuah negara, ia akan berada di peringkat 10 besar berdasarkan produk domestik bruto, kira-kira setara dengan negara-negara seperti Brasil (US$2,17 triliun) dan Kanada (US$2,14 triliun).

Sejak terpilihnya kembali Trump pada November 2024, Bitcoin telah melonjak sebesar 75%, naik dari sekitar US$69.539 pada penutupan hari pemilihan ke level rekornya saat ini. Harganya melonjak hingga di atas US$100.000 untuk pertama kalinya Desember lalu.

Mata uang kripto ini sempat turun di bawah US$90.000 pada 25 Februari, di tengah gejolak pasar yang dipicu oleh pengumuman tarif baru Trump terhadap berbagai negara dan industri di seluruh dunia, sebelum pulih setelah pengumuman "cadangan kripto" Trump.

Kenaikan Bitcoin juga terjadi di tengah ketidakpastian ekonomi yang lebih luas, terutama gejolak global akibat tarif tinggi Trump yang diberlakukan secara berkala kepada mitra dagang utama di seluruh dunia, di samping konflik yang sedang berlangsung di Ukraina dan Timur Tengah.

"Bitcoin telah menunjukkan ketahanan tahun ini, bangkit kembali sejalan dengan eksposur makronya setelah pengumuman tarif," tulis analis Citibank dalam sebuah makalah riset minggu lalu.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...