PTBA Bayar Dividen ke Pemegang Saham Hari Ini, Seberapa Untung Investor?


PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membagikan dividen tunai senilai Rp 3,83 triliun atau Rp 332,44 per saham hari ini, Jumat (11/7). Investor mengantongi imbal hasil atau yield dividen mencapai 11,3% jika mengacu harga saham saat penutupan tanggal cum date di pasar reguler pada 20 Juni 2024 sebesar Rp 2.950.
Adapun sejak tanggal cum date atau hari pembelian saham terakhir agar investor dicatat sebagai penerima dividen, harga saham PTBA telah anjlok 17,6% hingga penutupan kemarin di level Rp 2.430. Harga saham PTBA sempat melejit ke harga tertinggi dalam tiga bulan terakhir ke level Rp 3.030 para periode perdagangan menjelang cum date.
Sedangkan pada perdagangan harga hari ini, saham PTBA terpantau naik 1,65% ke level Rp 2.470 hingga pukul 10.28 WIB.
Corporate Secretary PTBA Niko Chandra mengatakan, pembagian dividen merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk menciptakan nilai tambah berkelanjutan bagi para pemegang saham.
“Langkah ini sekaligus mencerminkan resiliensi kinerja PTBA di tengah tekanan industri batu bara global,” ujar Niko dalam keterangan resmi Jumat (11/7).
Jumlah dividen tersebut setara dengan 75% dari laba bersih tahun buku 2024. Keputusan pembagian dividen telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Kamis (12/6) lalu. Adapun pembayaran dividen dilakukan kepada pemegang saham yang tercatat dalam daftar pemegang saham PTBA pada 24 Juni 2025.
Berdasarkan riset Mirae Asset Sekuritas, PTBA dalam lima tahun terakhir mencatatkan pertumbuhan dividen sebesar 3,19% per tahun. PTBA membagikan dividen sebesar Rp 326,46 per saham pada 2020 di tengah Covid-19, dengan imbal hasil (dividend yield) mencapai 13,33%.
Memasuki 2021, perusahaan membagikan dividen yang lebih rendah sebesar Rp 74,69 per saham dengan imbal hasil 3,04%. Lalu pada 2022, PTBA membagikan dividen hingga Rp 688,52 per saham, menghasilkan imbal hasil sebesar 14,87%.
Adapun pada 2023, PTBA mencatatkan pembagian dividen terbesar dalam sejarahnya, yaitu sebesar Rp 1.094,05 per saham, dengan imbal hasil mencapai 29,57%. Sedangkan pada 2024, dividen tunai yang dibagikan lebih rendah, yakni Rp 397,712 per saham.
Kinerja Keuangan PTBA
Bukit Asam mencatatkan laba bersih pada tahun lalu turun 16,39% menjadi Rp 5,1 triliun dibandingkan tahun 2023 Rp 6,1 triliun. Penurunan laba terjadi meski pendapatan PTBA naik dari Rp 38,48 triliun menjadi Rp 42,76 triliun.
Adapun penjualan batu bara perseroan naik 16% secara tahunan (year on year) menjadi 43,28 juta ton. Sedangkan angkutan batu bara tercatat mencapai 38,17 juta ton dan nisbah kupas sebesar 6,23 kali.
Sepanjang tahun 2024, harga batu bara mengalami koreksi tajam. Rata-rata indeks harga ICI-3 turun 12% menjadi US$ 74,19 per ton dari US4 84,76 per ton pada 2023. Sementara harga batu bara Newcastle terkoreksi 22% menjadi US$ 134,85 per ton dari US$ 172,79 per ton pada 2023.
“Kami bersyukur kinerja perseroan pada tahun buku 2024 tetap solid di tengah tantangan harga dan fluktuasi pasar global,” ujar Niko.