8 Emiten IPO Pekan Ini, Saham Mana yang Bakal Paling Cuan?

Agustiyanti
7 Juli 2025, 09:04
IPO, emiten, 8 emiten IPO, BEI
ANTARA FOTO/Fauzan/rwa.
Ilustrasi. Sebanyak 8 emiten akan melantai di BEI pada pekan ini.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Sebanyak delapan emiten akan menggelar penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada pekan ini. Beberapa di antaranya mendapatkan minat yang tinggi dari para investor dan mencatatkan kelebihan permintaan atau oversubscribe hingga puluhan bahkan ratusan kali. 

Berdasarkan informasi yang diperoleh Katadata.co.id, emiten PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), misalnya mengalami oversubscribe hingga 100 kali selama masa penawaran saham perdana. Oversubscribe juga dialami PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) hingga mencapai 70 kali. Keduanya akan mencatatkan saham perdana pada Rabu (9/7). 

Selain kedua emiten tersebut, ada enam emiten lain dari berbagai sektor yang siap melantai di BEI pekan ini. Berikut daftarnya:

1. IPO PT Asia Pramulia Tbk (ASPR) 

Jadwal IPO ASPR: 8 Juli 2025

Harga IPO ASPR: Rp 124 per saham (harga atas)

Asia Pramulia merupakan produsen kemasan plastik kaku seperti botol, toples, dan kemasan industri. Perusahaan memiliki pelanggan, antara lain Konimex, air minum merek Club, Nippon Paint, Sinar Mas Agro Resources and Technology, dan Indofood Sukses Makmur. 

ASPR  berencana menggelar penawaran umum perdana saham (IPO) dengan melepas 812 juta saham atau setara 29,9% dari modal disetor. Harga IPO yang ditawarkan di kisaran Rp 124 per saham potensi dana segar hingga Rp 100,7 miliar. 

Dana hasil IPO akan digunakan 50% untuk belanja modal berupa pembelian mesin guna memperluas kapasitas produksi. Sisa dana akan digunakan untuk modal kerja termasuk pembelian bahan baku PET dan PP serta penambahan tenaga kerja.

Dari sisi valuasi, ASPR mencatat rasio PER 45 kali dan PBV 3,25 kali berdasarkan harga IPO Rp 124. Berdasarkan analisis Kiwoom Sekuritas, PE dan PBV ASPR termasuk overvalued. Adapun kesehatan keuangan perusahaan perlu dicermati karena memiliki rasio utang yang relatif tinggi, melebihi rata-rata industri.

2. IPO PT Pancaran Samudera Transport Tbk (PSAT)

Jadwal IPO PSAT: 8 Juli 2025

Harga IPO PSAT: Rp 900 per saham (harga atas)

Pancaran Samudera bergerak di bidang usaha angkutan laut untuk barang umum dan barang khusus, termasuk batu bara, nikel, dan pupuk. Pelanggan PSAT, antara lain adalah PT Kideco Jaya Agung dan Vale Indonesia. 

Perusahaan akan melepas hingga 222,35 juta saham atau 15% dari modal disetor setelah IPO dan berpotensi menghimpun dana hingga Rp 200  miliar. 

Sekitar 87,4% dana akan digunakan untuk menyetor modal ke anak usaha, PT Pancaran Karya Shipping (PKS), guna membeli dua kapal bulk carrier dari entitas afiliasi. Sisanya dialokasikan untuk modal kerja, termasuk pengadaan bahan bakar kapal.

3. IPO PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA)

 

Jadwal IPO CDIA: 9 Juli 2025

Harga IPO: Rp 190 per saham (harga atas)

Chandra Daya merupakan anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) bersama Phoenix Power dari EGCO Group. Perusahaan akan melepas 12,48 miliar saham atau 10% dari modal dan berpotensi meraih dana Rp 2,37 triliun.

CDIA bergerak di bidang holding infrastruktur, termasuk energi, air, kepelabuhan dan penyimpanan, serta logistik. Adapun dana IPO akan dialokasikan 37% atau sekitar Rp 871 miliar untuk menyuntik modal anak usaha logistik yaitu PT Chandra Shipping International dan PT Marina Indah Maritim guna pembelian kapal dan operasional.

Sisanya, sekitar Rp 1,4 triliun, akan digunakan untuk penyertaan modal ke anak usaha pelabuhan dan penyimpanan, yaitu PT Chandra Samudera Port dan PT Chandra Cilegon Port, untuk pembangunan tangki penyimpanan, pipa ethylene, dan fasilitas penunjang.

Mengutip analisis Mirae Sekuritas, laba per saham (EPS) CDIA tahun 2024 dilaporkan Rp 5,22. Dengan harga saham Rp 190, rasio PER perusahaan mencapai 36,38 kali. 

Rasio PER yang relatif tinggi ini umumnya menunjukkan bahwa pasar memiliki harapan besar terhadap pertumbuhan laba di masa mendatang. Namun, bagi sebagian investor, PER setinggi ini bisa menandakan harga saham yang mahal dan menuntut performa luar biasa dari perusahaan.

PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA)
PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) (PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA))

4. IPO PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN)

Jadwal IPO COIN: 9 Juli 2025

Harga IPO: Rp 100 per saham (harga bawah)  

Indokripto akan menjadi bursa kripto pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan melepas 2,2 miliar saham atau setara 15% dari modal disetor dengan harga Rp100 per saham dan berpotensi meraih dana sebesar Rp 220,6 miliar. 

COIN merupakan perusahaan holding yang membawahi dua entitas utama yaitu PT Central Finansial X (CFX) yang bergerak di bidang bursa berjangka dan aset kripto (exchange), serta PT Kustodian Koin Indonesia (ICC) yang menyediakan layanan kustodian aset kripto. Ini akan menjadi IPO pertama dari pelaku bursa kripto di Indonesia.

Sekitar 85% dana IPO akan dialokasikan untuk mendukung modal kerja CFX, terutama pengembangan operasional bursa aset digital dan infrastruktur teknologinya. Sisanya akan digunakan untuk kebutuhan operasional ICC sebagai penyedia layanan kustodian kripto.

Dari sisi valuasi, COIN mencatat rasio PER 34,32 kali dan PBV 1,14 kali berdasarkan harga IPO. Penetapan harga di kisaran bawah ini menunjukkan upaya perusahaan untuk menarik minat investor dalam aksi korporasi perdananya.

5. IPO PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI)

Jadwal IPO PMUI: 10 Juli 2025

Harga IPO: Rp 180 per saham (rentang atas)

Prima Multi Usaha merupakan distributor utama produk telekomunikasi merek XL. PMUI akan melepas 1,16 miliar saham atau setara 20% dari modal disetor dengan dana segar  yang dapat diraup mencapai  Rp 208,8 miliar.

PMUI menguasai sekitar 35% jaringan distribusi XL secara nasional, dan merupakan induk dari PT Graha Prima Mentari (GRPM), dengan kepemilikan 70,67%.

Rencana penggunaan dana hasil IPO terdiri atas 43% untuk modal kerja operasional, dan 29% untuk pinjaman ke GRPM, yang akan digunakan untuk ekspansi dan pelunasan utang. Sisanya dialokasikan untuk pembelian tanah dan bangunan.

 

6. IPO PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI)

Jadwal IPO MERI: 10 Juli 2025

Harga IPO: 128 per saham (Penawaran awal: Rp 110-Rp 150) 

Merry Riana Edukasi perusahaan holding yang membawahi anak usaha di bidang kursus dan pelatihan pendidikan yang didirikan oleh motivator dan pengusaha Merry Riana. MERRI akan menawarkan sebanyak 266,66 juta saham atau setara 25% dari modal disetor denga target dana Rp 30 miliar.

Sekitar 65% dari dana IPO akan dialokasikan kepada PT Merry Riana Edukasi Delapan untuk mendanai operasional Learning Centre, biaya pemasaran, pengembangan sumber daya manusia, serta perlengkapan pengajaran. Sementara sisanya, sekitar 35%, akan diberikan kepada PT Merry Riana Akademi Tujuh guna mendukung pelaksanaan berbagai program pengembangan diri seperti Life Camp, Leadership Camp, dan Billionaire Camp, serta kebutuhan venue dan aktivitas pemasaran.

7. IPO PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG)

Jadwal IPO BLOG: 10 Juli 2025

Harga IPO: Rp 250 per saham (penawaran awal: Rp 240-Rp 270)  

Trimitra Trans Persada merupakan perusahaan logistik terintegrasi yang menyediakan jasa transportasi darat dan pergudangan untuk segmen B2B, akan melantai di Bursa Efek Indonesia pada 8 Juli 2025. BLOG akan melepas sebanyak 563 juta saham atau 16,67% dari modal disetor dengan harga penawaran di Rp 250 per saham dengan potensi dana yang diraup mencapai Rp 152 miliar. 

Sekitar 67% dana IPO akan digunakan untuk membangun tiga gudang pendingin baru di Tangerang, Pontianak, dan Makassar melalui anak usahanya PT Simpan Sini Aja (SSA). Sementara sisanya untuk membeli 75–100 unit truk ringan (light truck), termasuk tipe cold box dan dry box.

8. IPO PT PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK)

Jadwal IPO CHEK: 10 Juli 2025

Harga IPO: Rp 128 per saham (penawaran awal Rp 120 - Rp 140)

Diastika Biotekindo adalah distributor alat laboratorium dan kesehatan yang menjadi pemasok utama Prodia. CHEK  akan melepas hingga 815 juta saham atau 20,04% dari modal dengan potensi dana yang diraup mencapai Rp 114,1 miliar.

Seluruh dana IPO akan digunakan untuk modal kerja, terutama guna mendukung proyek pengadaan alat kesehatan yang dijalankan Kementerian Kesehatan, seperti SIHREN, SOPHI, dan InPLUS, dengan nilai proyek mencapai Rp 100 miliar.

Untuk menarik investor jangka panjang, perusahaan juga menyatakan rencana pembagian dividen maksimal 20% dari laba tahun buku 2026, meski tetap bergantung pada persetujuan RUPS dan kondisi keuangan perusahaan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila, Ira Guslina Sufa

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...