Wall Street Cetak Rekor Baru, Data Ekonomi AS Redakan Kekhawatiran Pasar

Nur Hana Putri Nabila
7 Juli 2025, 06:11
wall street
Pixabay/Rabbimichoel
Ilustrasi New York Stock Exchange
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Bursa saham Wall Street di Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada perdagangan Kamis (3/7), didorong oleh laporan tenaga kerja yang lebih baik dari ekspektasi pasar. Penguatan ini sekaligus mencerminkan ketahanan ekonomi AS di tengah ketidakpastian geopolitik dan kebijakan perdagangan global.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 344,11 poin atau 0,77% ke level 44.828,53. Sementara S&P 500 menguat 0,83% ke 6.279,35, dan Nasdaq Composite melonjak 1,02% ke posisi 20.601,10, keduanya mencetak rekor penutupan tertinggi.

Katalis utama kenaikan ini berasal dari data ketenagakerjaan AS yang dirilis Kamis. Nonfarm payrolls tercatat bertambah sebanyak 147.000 pada Juni, jauh melampaui ekspektasi pasar sebesar 110.000. Selain itu, angka Mei juga direvisi naik menjadi 144.000. Tingkat pengangguran pun turun menjadi 4,1%, lebih baik dari perkiraan sebelumnya sebesar 4,3%.

“Laporan ketenagakerjaan ini semakin menegaskan ketahanan ekonomi AS, bahkan di tengah dinamika kebijakan yang terus bergulir dari Washington,” kata Jed Ellerbroek, Manajer Portofolio di Argent Capital Management, dikutip CNBC, Senin (7/7).

Ellerbroek juga menyebutkan bahwa laporan ini cukup meredakan kekhawatiran pasar yang sempat mencuat setelah data ADP menunjukkan sektor swasta AS kehilangan 33.000 pekerjaan bulan lalu.

Investor Waspadai Kebijakan Tarif Trump

Di sisi lain, investor tetap mencermati arah kebijakan Presiden Donald Trump, termasuk perkembangan kesepakatan dagang AS-Vietnam dan pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) pajak besar-besaran yang saat ini menanti pemungutan suara akhir di DPR AS.

Meski indeks saham mencetak rekor tertinggi, pasar tetap sensitif terhadap potensi langkah agresif Trump, terutama terkait negosiasi dagang menjelang berakhirnya masa tenggang 90 hari penangguhan tarif.

Sementara itu, peluang pemangkasan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed) dalam waktu dekat semakin kecil. Berdasarkan survei CME FedWatch, sekitar 95% pelaku pasar memperkirakan suku bunga akan tetap ditahan pada pertemuan bulan ini, seiring dengan data ekonomi yang solid.

Adapun perdagangan Kamis berlangsung lebih singkat karena libur nasional. Pasar saham AS tutup pada Jumat (4/7) untuk memperingati Hari Kemerdekaan AS.

Secara mingguan, ketiga indeks utama Wall Street ditutup di zona positif. S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing menguat 1,7% dan 1,6%, sementara Dow Jones mencatat kenaikan 2,3% sepanjang pekan ini.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...