Saratoga (SRTG) Bagikan Dividen Rp 200 Miliar
Membuat ringkasan dengan AI Perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mengumumkan pembagian dividen tunai sebesar Rp 200 miliar atau setara Rp 14,75 per saham.
Keputusan ini disetujui para pemegang efek dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu (25/6). Adapun waktu pembagian dividen belum ditentukan oleh perseroan.
“Sepanjang 2024, Saratoga berhasil mempertahankan struktur keuangan yang kuat dan efisien, didukung oleh kinerja positif dari perusahaan portofolio investasi,” kata Direktur Keuangan SRTG Lany D. Wong dalam keterangan resminya di Jakarta pada Rabu (25/6).
SRTG mencatatkan laba berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan pada tahun lalu mencapai sebesar Rp 3,29 triliun, kondisi ini berbalik dibandingkan tahun sebelumnya yang rugi Rp 10,15 triliun. Kinerja laba ini sejalan dengan perolehan dividen atas portofolio investasi yang dikelola perseroan mencapai Rp 3,8 triliun.
Namun berdasarkan laporan kuartal pertama 2025, SRTG mencatatkan rugi berjalan sebesar minus Rp 6,07 triliun, naik dari periode sebelumnya tahun 2023 sebesar minus Rp 2,57 triliun.
Adapun kerugian neto atas investasi pada saham dan efek lainnya juga meningkat dari minus Rp 2,30 triliun menjadi Rp 6,85 triliun secara yoy. Dari lini aset, total investasi pada saham SRTG berjumlah Rp 45,52 triliun turun 12,30% dari tahun sebelumnya yakni Rp 51,91 triliun.
Perubahan Susunan Komisaris
Selain membagikan dividen, RUPST Saratoga juga memutuskan mengubah susunan Dewan Komisaris. Para pemegang efek menyetujui pengangkatan Aria Kanaka dan Stephanus Harjanto T. sebagai Komisaris Independen, menggantikan Anangga W. Roosdiono dan Sidharta Utama.
“Kami menyambut kehadiran Dewan Komisaris baru yang kami yakini akan membawa perspektif dan pengalaman berharga untuk memperkuat arah strategis kami ke depan,” kata Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan.
Devin mengatakan, perusahaan terus melanjutkan langkah strategisnya pada tahun ini untuk mengoptimalkan peluang pertumbuhan di sektor-sektor strategis, seperti layanan kesehatan, infrastruktur digital, konsumen dan energi terbarukan.
“Kami akan terus menerapkan pendekatan investasi yang disiplin, selektif, dan responsif terhadap dinamika pasar,” katanya.
Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.
