Janji Bagi Dividen 100%, Cek 6 Fakta IPO Pancaran Samudera Transport (PSAT)

Nur Hana Putri Nabila
23 Juni 2025, 17:31
BEI, PT Pancaran Samudera Transport Tbk, PSAT
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. PT Pancaran Samudera Transport Tbk dijadwalkan melantai di BEI pada 8 Juli 2025.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Pancaran Samudera Transport Tbk akan menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan dengan kode ticker PSAT itu dijadwalkan melantai di BEI pada 8 Juli 2025.

PSAT berencana melepas sebanyak-banyaknya 222,35 juta saham baru atau setara 15% dari modal disetor setelah IPO. Harga penawaran berkisar antara Rp 850 hingga Rp 900 per saham. Dengan demikian, perusahaan akan meraup dana segar maksimal Rp 200,1 miliar. 

Adapun penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO ini adalah PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. 

PSAT didirikan pada April 2007 di Jakarta Utara. Perusahaan fokus menyediakan jasa penyewaan kapal, terutama untuk pengangkutan batu bara

Perseroan saat ini mengoperasikan armada yang terdiri dari 36 unit tugboat, 29 unit tongkang, dan 2 kapal bulk carrier milik entitas anak. Armada-armada ini digunakan untuk mengangkut berbagai jenis kargo seperti batu bara, pasir, bahan tambang, dan barang besar lainnya.

Prospek Usaha

Industri jasa pelayaran dan pengangkutan batu bara dinilai memiliki prospek cerah seiring meningkatnya permintaan energi, baik di pasar domestik maupun ekspor. Kebutuhan batu bara, terutama untuk keperluan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan industri seperti semen, diperkirakan terus tumbuh dalam jangka panjang.

Menurut data Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI-ICMA), target Domestic Market Obligation (DMO) batu bara pada 2025 diproyeksikan mencapai 229,3 juta ton atau naik 4,05% dibandingkan target 2024 sebesar 220 juta ton. Kenaikan ini mencerminkan meningkatnya kebutuhan energi nasional, terutama untuk pembangkit listrik. 

Kenaikan permintaan ini membuka peluang besar bagi perusahaan pelayaran untuk meningkatkan volume pengangkutan batu bara, baik di dalam negeri maupun untuk ekspor.  

“Perusahaan dapat memanfaatkan peluang ini untuk memperluas pasar, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperkuat posisinya di industri pelayaran dan pengangkutan batu bara,” demikian tertulis dalam prospektus, Senin (23/6). 

Rencana Usai IPO

Perusahaan akan mengalokasikan seluruh dana hasil IPO, sekitar Rp 175 miliar untuk setoran modal ke anak usaha, PT Pancaran Karya Shipping (PKS). Dana tersebut akan digunakan PKS untuk membeli dua unit kapal bulk carrier guna memperkuat armada dalam mendukung proyek pengangkutan batu bara milik perseroan.

Rencana pembelian kapal ini tertuang dalam perjanjian pengikatan jual beli antara PKS dan PT Pancaran Maritim Transportindo (PMT) yang merupakan entitas terafiliasi. Harga akan ditetapkan berdasarkan hasil penilaian dari Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) independen.

Sisa dana IPO selanjutnya akan dimanfaatkan untuk kebutuhan modal kerja perusahaan, khususnya untuk pengadaan bahan bakar kapal guna mendukung operasional angkutan laut dalam negeri.

Pembagian Dividen

Dalam prospektusnya, PSAT berencana untuk mulai membagikan dividen tunai kepada pemegang saham dengan rasio maksimal 100% dari laba bersih setelah dikurangi cadangan wajib, mulai tahun buku 2026. Namun, kebijakan ini akan tetap memperhatikan tingkat kesehatan keuangan perusahaan dan keputusan akhir akan ditentukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Pemegang Saham Sebelum dan Sesudah IPO

Sebelum IPO, modal ditempatkan dan disetor penuh PSAT terdiri dari 1,26 miliar saham dengan nilai nominal Rp 800 per saham atau senilai Rp 1,008 triliun. Porsi saham terbesar dimiliki PT Profitama Hasil Indah sebesar 894,6 juta saham atau 71% dan PT Surya Mitra Pancaran sebesar 365,4 juta saham atau 29%.

Adapun setelah IPO, jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh meningkat menjadi 1,482 miliar saham atau senilai Rp 1,185 triliun. Saham masyarakat sebagai hasil penawaran umum mencapai 222,353 juta saham atau setara 15% dari total saham. Dengan komposisi baru ini, PT Profitama Hasil Indah menggenggam 60,35%, PT Surya Mitra Pancaran 24,65%, dan publik 15%.

Kinerja Keuangan

PSAT membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp243,37 miliar pada tahun yang berakhir 31 Desember 2024. Angka ini turun 7,16% atau Rp18,77 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp262,14 miliar.

Penurunan laba tersebut sejalan dengan pendapatan usaha yang turun 4,31% menjadi Rp980,16 miliar dari sebelumnya Rp1,02 triliun pada 2023. Lesunya kinerja perusahaan terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan dari segmen freight charter to freight charter yang merosot 29,18% atau sebesar Rp82,31 miliar.

Selain itu, pendapatan dari segmen owned to freight charter juga turun 0,67% atau sekitar Rp4,20 miliar dibandingkan tahun sebelumnya.

Jadwal IPO Pancaran Samudera Transport:

  • Masa Penawaran Awal: 23 - 25 Juni 2025
  • Tanggal Efektif Pernyataan Pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan: 30 Juni 2025
  • Masa Penawaran Umum: 2 - 4 Juli 2025
  • Tanggal Penjatahan: 4 Juli 2025
  • Tanggal Distribusi Saham secara Elektronik: 7 Juli 2025
  • Tanggal Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia: 8 Juli 2025




 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...