IHSG Diramal Naik, Analis Rekomendasikan Saham BREN, MEDC, Hingga PTRO

Nur Hana Putri Nabila
11 Juni 2025, 07:03
Pekerja berjalan di dekat layar yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (22/5/2025).
Katadata/Fauza Syahputra
Pekerja berjalan di dekat layar yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (22/5/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diproyeksikan naik pada perdagangan saham hari ini, Rabu (11/6). Sebelumnya IHSG ditutup naik 1,65% atau 117 poin ke level 7.230 pada penutupan perdagangan, Selasa (10/6) kemarin.

Analis BinaArtha Sekuritas, Ivan Rosanova, menilai IHSG berhasil menembus level resistance 7.216, sehingga berpeluang naik menuju 7.261 dan berpotensi melesat lebih tinggi ke 7.345.

Ia mengatakan skenario ini tetap berlaku selama IHSG tidak turun di bawah level 7.083. Adapun level support IHSG berada di 7.083, 6.994, 6.929, dan 6.811, sedangkan level resistance selanjutnya tercatat di 7.261, 7.345, dan 7.444.

“Indikator MACD menunjukkan kondisi netral,” tulis Ivan dalam risetnya, Rabu (11/6).

Moving Average Convergence Divergence (MACD) adalah indikator yang digunakan untuk mengukur kekuatan dan arah tren harga saham.

BinaArtha Sekuritas merekomendasikan saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, memperkirakan secara teknikal IHSG masih berpotensi melanjutkan tren kenaikan dengan target pengujian di level resistance 7.300.

Sementara itu, dari Amerika Serikat, ia mengatakan pelaku pasar tengah menanti rilis data inflasi bulan Mei 2025. Inflasi bulanan (MoM) diperkirakan tetap stabil di 0,2%, sama seperti bulan sebelumnya, sementara inflasi tahunan (YoY) diproyeksikan naik tipis ke 2,5% dari 2,3% di April.

Adapun untuk inflasi inti diprediksi naik ke 0,3% MoM dari sebelumnya 0,2%, dan secara tahunan diperkirakan mencapai 2,9% dari 2,8% di bulan sebelumnya. Data ini menunjukkan tekanan inflasi di AS belum mengalami lonjakan besar, seiring dengan penundaan penerapan tarif dagang timbal balik.

“Sedangkan kenaikan tarif impor baja dan aluminium menjadi 50% baru berlaku mulai 4 Juni 2025,” tulis Ratna dalam risetnya, Rabu (11/6).

Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Petrosea Tbk (PTRO), PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS).

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...