Wall Street Ditutup Menguat Usai Trump Umumkan Kesepakatan Dagang AS dan Inggris


Indeks saham Wall Street Amerika Serikat menguat pada penutupan perdagangan Kamis (8/5) waktu setempat, setelah Presiden Donald Trump mengumumkan kerangka kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat dan Inggris. Kesepakatan ini menjadi perjanjian besar pertama yang dibuat sejak AS meluncurkan tarif pre-emptive di sebagian besar dunia awal tahun ini.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik tipis 254,48 poin atau 0,62%, dan ditutup pada level 41.368,45. S&P 500 menguat 0,58% dan ditutup pada 5.663,94. Adapun Nasdaq Composite melejit 1,07% dan berakhir pada 17.928,14.
Trump mengumumkan garis besar kesepakatan dagang antara AS dan Inggris dari Ruang Oval bersama Perdana Menteri Inggris Keir Starmer melalui pengeras suara. Dalam pengumuman tersebut, Trump mengatakan bahwa tarif dasar sebesar 10% akan tetap berlaku untuk Inggris. Pernyataan itu ditegaskan oleh grafik yang dia unggah di platform media sosial miliknya, Truth Social.
Namun, Trump menegaskan bahwa tarif 10% tersebut kemungkinan menjadi yang paling rendah dibanding kesepakatan serupa di masa depan dengan negara lain. “Beberapa tarif akan jauh lebih tinggi karena negara-negara tersebut memiliki surplus perdagangan yang besar terhadap AS,” kata Trump seperti dikutip CNBC, Jumat (9/5).
Meski demikian, pengumuman itu belum disertai detail teknis maupun dokumen resmi yang ditandatangani. “Rincian akhir masih disusun. Dalam beberapa minggu mendatang, semuanya akan menjadi sangat konklusif,” ujarnya.
Pernyataan Trump juga memicu optimisme di pasar. Indeks saham utama AS menyentuh level tertinggi dalam sesi perdagangan hari itu setelah Trump menyebut bahwa negosiator AS diharapkan akan memiliki “akhir pekan yang baik” dalam pembicaraan dagang dengan Cina.
Menteri Keuangan Scott Bessent dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer dijadwalkan bertemu dengan perwakilan Cina di Swiss akhir pekan ini. Tujuan pertemuan tersebut adalah membahas masalah dagang dan ekonomi.
Meski Trump telah menaikkan tarif impor dari Cina hingga 145%, ia justru menurunkan tarif untuk sejumlah negara mitra dagang lainnya. Menurut pejabat Cina, pertemuan ini diinisiasi atas permintaan pemerintahan Trump.
“Ada optimisme bahwa kesepakatan bisa tercapai sebelum berakhirnya jeda tarif timbal balik pada 9 Juli,” ujar Kepala Strategi Investasi di CFRA Sam Stovall.
Namun, Stovall mengingatkan, dimulainya pembicaraan ini bisa mengurangi tekanan terhadap AS untuk segera menyelesaikan kesepakatan dengan negara-negara lain dalam waktu dekat.
Sementara itu, saham sektor teknologi turut mengalami lonjakan. Pemerintahan Trump mengumumkan akan menghapus pembatasan cip yang diberlakukan sejak era Biden. Akibatnya, saham Alphabet terdorong naik hampir 2%.
Perusahaan menyatakan bahwa permintaan pencarian Google tetap tumbuh. Data ini menepis laporan pers hari Rabu (7/5) yang mengutip seorang eksekutif Apple yang mengatakan telah terjadi penurunan pencarian karena semakin banyak orang menggunakan AI.
Sementara itu, saham Boeing melonjak 3% setelah Menteri Perdagangan Howard Lutnick memberi sinyal bahwa kesepakatan dagang AS-Inggris dapat mencakup pemesanan pesawat Boeing senilai miliaran dolar.