JETP: Dana Investasi Rp 21 Triliun Lebih untuk Transisi Energi Telah Disetujui


Just Energy Transition Partnership atau JETP mencatat ada sekitar US$ 1,3 miliar atau Rp 21,2 triliun (kurs Rp 16.290 per US$) investasi sektor energi terbarukan di Indonesia.
Kepala Sekretariat JETP Paul Butarbutar menyebutkan masing-masing US$ 200 juta (Rp 3,2 triliun) merupakan dana hibah dan pendanaan proyek, serta US$ 900 (Rp 14,6 triliun) berupa program.
Pendanaan tersebut dialokasikan ke berbagai proyek BUMN maupun swasta.
Paul menambahkan, rencana pendanaan yang masih dalam progres, sekitar US$ 6 miliar atau Rp 97,7 triliun.
“Jadi masih banyak ruang untuk investasi, baik concessional loan maupun commercial loan,” kata Paul pada Kamis (24/7).
Salah satu proyek terbaru yakni pembangunan PLTS Saguling mendapat investasi dari Jerman, Prancis, dan Standard Chartered.
Ada pula PLTP dengan investasi dari Jepang. Selain itu, investasi 300 juta euro atau Rp 5,7 triliun (kurs Rp 19.150 per euro) dari KfW, bank pembangunan dan investasi Jerman untuk pembangunan transmisi di Sulawesi.
Paul juga menyampaikan kemungkinan keterlibatan Cina dalam pendanaan energi terbarukan di Indonesia. Menurut dia, dengan kekuatan ekonomi dan relasi yang sudah terjalin dengan Indonesia, Tiongkok memiliki potensi menutup gap investasi di sektor energi terbarukan di Tanah Air.
“Jadi siapapun bisa masuk, tidak ada batasan negara, selagi mereka mau investasi,” kata Paul.