Inggris Bakal Pangkas Biaya Energi untuk Ribuan Perusahaan


Inggris akan memangkas biaya listrik untuk ribuan perusahaan di bawah strategi industri terbaru yang dirilis Senin (23/6). Strategi ini merupakan respons pemerintah terhadap permintaan dari kalangan bisnis untuk menurunkan biaya energi yang telah merusak daya saing dan menghambat pertumbuhan.
Di bawah strategi industri untuk periode 2025-2035, Inggris berencana menurunkan biaya listrik untuk sektor manufaktur sebesar 25% mulai 2027. Kebijakan itu diyakini bisa membantu sekitar 7.000 perusahaan.
Pemerintah Inggris menjadikan peningkatan pertumbuhan ekonomi sebagai prioritas utama. Namun, anggota parlemen dan para pemimpin bisnis menyoroti biaya energi yang sangat tinggi yang dihadapi banyak perusahaan sebagai penghalang untuk mencapai tujuan tersebut. Badan industri Make UK mengatakan, pemerintah harus menghapus pungutan iklim yang dibebankan kepada perusahaan untuk mengurangi beban ini.
Inggris berada di bawah tekanan untuk melakukan lebih banyak hal demi mendukung industri-industri utamanya dan meningkatkan daya saing. Pasalnya, Amerika Serikat dan Uni Eropa juga berusaha melakukan hal yang sama di tengah perang tarif yang dipicu oleh Presiden AS Donald Trump.
Bersamaan dengan strategi tersebut, Inggris juga akan menerbitkan lima rencana sektoral untuk bidang manufaktur maju, industri kreatif, dan energi bersih. Strategi industri berfokus pada delapan sektor yang menjadi kekuatan Inggris, antara lain sektor pertahanan dan jasa keuangan.
Pemerintah Inggris mengatakan mereka akan membebaskan produsen-produsen yang menggunakan energi secara intensif dari pungutan, misalnya Kewajiban Energi Terbarukan, untuk meningkatkan daya saing internasional mereka.
“Mengatasi biaya energi dan memperbaiki keterampilan menjadi satu-satunya permintaan terbesar kami dari para pelaku bisnis dan tantangan terbesar yang mereka hadapi,” ujar Menteri Bisnis Jonathan Reynolds, seperti dikutip Reuters.
Reformasi Sistem Energi
Pemerintah mengatakan langkah-langkah untuk menghemat biaya listrik ini akan didanai melalui reformasi sistem energi, tanpa menaikkan tagihan rumah tangga atau pajak. Ruang lingkup dan kelayakan untuk skema ini akan diselesaikan setelah konsultasi.
Make UK juga mengatakan, strategi industri ini merupakan sebuah langkah besar dan sangat dibutuhkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di Inggris dan akses ke modal. Konfederasi Industri Inggris mengatakan kebijakan ini adalah “sinyal positif yang tidak ambigu” yang akan memberikan landasan untuk pertumbuhan.
Strategi industri ini akan memperluas kapasitas British Business Bank milik pemerintah untuk menyalurkan investasi ke perusahaan-perusahaan kecil. Bank ini akan memberikan tambahan pendanaan 1,2 miliar poundsterling (Rp 26,5 triliun) per tahun untuk keahlian di sektor manufaktur pada 2028-2029.
Pemerintah menambahkan hal ini akan memangkas beban regulasi pada bisnis, membelanjakan lebih banyak uang untuk penelitian dan pengembangan, dan mempercepat proses perencanaan.