Bumi Resources Kucurkan Rp 1,1 Triliun Untuk Program Berkelanjutan


PT Bumi Resources Tbk (BUMI), mengalokasikan dana sebesar US$ 72 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun untuk menjalankan program yang berkaitan dengan penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Vice President of Risk Management, GCG, and Sustainability BUMI, Renova Viscky, mengatakan dana tersebut dianggarkan untuk menjalankan komitmen perusahaan dalam memangkas emisi gas rumah kaca, serta berbagai kegiatan pemulihan lahan pascatambang.
“Program-program ESG menjadi bukti komitmen BUMI agar selalu memberi manfaat bagi masyarakat sekitar maupun lingkungan hidup,” ujar Renova dalam keterangan tertulis yang diterima Kadatada.co.id, Jumat (23/5).
Renova mengatakan dana tersebut akan dimanfaatkan untuk berbagai biaya perbaikan dan peningkatan daya dukung lingkungan, seperti pengurangan emisi, penanaman pohon, pelestarian keanekaragaman hayati, pengolahan limbah, dan sebagainya.
Salah satu program yang sudah dilaksanakan Bumi Resources adalah memanfaatkan penggunaan biodiesel (B35) untuk bahan bakar dan panel surya (solar panel) sebagai sumber energi yang terbukti berhasil memangkas emisi secara signifikan.
“Pada 2024, dua unit bisnis kami mencatatkan penurunan emisi yang cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. PT Kaltim Prima Coal (KPC) berhasil menekan emisi (karbon) hingga berkurang 13% dan PT Arutmin Indonesia (Arutmin) menurunkan 10%. Praktik baik ini tentu akan kami optimalkan setiap tahunnya,” ujar Renova.
Dalam konteks pascatambang, pada 2024 perusahaan telah merealisasikan reklamasi lahan bekas pertambangan di dua anak usahanya dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan dan mengembalikan fungsi lahan agar tetap bermanfaat secara optimal.
Renova menjelaskan, KPC melakukan reklamasi terhadap area seluas 1.230,43 hektare (ha). “Bumi Resources juga mereklamasi lahan bekas pertambangan Arutmin seluas 282,81 ha,” ujarnya.
Untuk aspek revegetasi, pada tahun 2024, perusahaan telah menanam 785.056 pohon di area milik KPC. Perusahaan juga menanam 235.864 pohon di area operasi Arutmin Indonesia.
Renova mengatakan kegiatan tersebut dilakukan untuk memulihkan ekosistem, mengembalikan habitat, melestarikan keanekaragaman hayati setempat, serta menyerap emisi gas rumah kaca.