Pertamina NRE Gandeng Longi Green Technology Bangun Pabrik Panel Surya di Jabar


Pertamina NRE menggandeng perusahaan Cina, Longi Green Technology Co. Ltd, untuk membangun pabrik panel surya di Indonesia. Pabrik ini akan memiliki kapasitas produksi sebesar 1,4 Gigawatt (GW) per tahun.
"Dengan membangun kapasitas manufaktur lokal, kami ingin memperkuat rantai pasok solar photovoltaic (PV) dalam negeri, menurunkan biaya produksi, dan menciptakan lapangan kerja hijau yang berkeahlian tinggi," ujar CEO Pertamina NRE John Anis, seperti dikutip Antara, di Jakarta, Selasa (24/6).
John mengatakan pabrik panel surya itu akan mendukung upaya pemerintah mendorong pemenuhan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan memenuhi permintaan yang terus meningkat terhadap modul solar PV di dalam negeri dan Asia Tenggara.
Pabrik ini akan menggunakan teknologi terbaru dari Longi sebagai pemimpin global dalam manufaktur solar PV, Hybrid Passivated Back Contact (HPBC) 2.0 tipe N yang dapat menghasilkan modul surya berdaya efisiensi tinggi.
John mengatakan lokasi proyek solar PV ini berada di Deltamas, Jawa Barat. Lokasi tersebut merupakan wilayah strategis yang memudahkan distribusi dan rantai pasok dalam proses produksinya. Pabrik ini akan dapat menyerap tenaga lokal dan meningkatkan perekonomian nasional.
Mendukung Bauran Energi
Eniya Listiani, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, mengatakan proyek strategis ini akan mendukung proses transisi energi di Indonesia, yang menargetkan bauran energi 34,3% hingga 2034.
Eniya berharap proyek ini dapat berjalan lancar sehingga mendukung Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) dengan target tambahan kapasitas pembangkit sebesar 69,5 GW. "Dari target tersebut, sebanyak 61% atau 42,6 GW berasal dari pembangkit EBT," kata Eniya.
Menurut data Kementerian Perindustrian, kemampuan produksi panel surya dalam negeri saat ini baru sebesar 1,6 GWp per tahun. Dengan proyek ini, produksi panel surya nasional akan meningkat hingga 3 GWp. Produksi panel surya ini akan mendukung penambahan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sesuai target pemerintah sebesar 300-400 GWp pada 2060.