AS Mundur dari Pendanaan Kemitraan Transisi Energi JETP

Hari Widowati
6 Maret 2025, 15:03
AS, JETP, transisi energi
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.
Aktivis yang tergabung dalam gerakan #BersihkanIndonesia menggelar aksi teatrikal terkait Rencana Investasi dan Kebijakan Komprehensif (CIPP) Just Energy Transition Partnership (JETP) di depan Kedutaan Besar Jepang, Jakarta, Senin (20/11/2023).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Amerika Serikat (AS) menarik diri dari Kemitraan Transisi Energi Berkeadilan (Just Energy Transition Partnership atau JETP), sebuah kolaborasi antara negara-negara kaya untuk membantu negara-negara berkembang bertransisi dari batu bara ke energi yang lebih bersih.

JETP, yang terdiri atas sepuluh negara donor, pertama kali diluncurkan pada perundingan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Glasgow, Skotlandia pada tahun 2021. Afrika Selatan, Indonesia, Vietnam, dan Senegal kemudian diumumkan sebagai penerima pertama pinjaman, jaminan keuangan, dan hibah untuk beralih dari batu bara.

Joanne Yawitch, Kepala Unit Manajemen Proyek JETP di Afrika Selatan, mengatakan Amerika Serikat telah mengkomunikasikan pengunduran dirinya dari rencana tersebut di sana.

Di Vietnam, dua pejabat asing yang mengetahui secara langsung masalah ini mengatakan Washington menarik diri dari JETP di negara tersebut. Salah satu dari mereka mengatakan, AS juga akan keluar dari semua program JETP, termasuk di Indonesia.

Sumber Reuters lainnya yang mengetahui masalah ini mengatakan AS telah menarik diri dari JETP di Indonesia dan Afrika Selatan.

“Kami telah diberitahu oleh AS mengenai penarikan diri mereka,” kata sumber lain yang berbasis di Afrika Selatan dalam kelompok donor tersebut kepada Reuters, Kamis (6/3).

Namun, sumber tersebut mengatakan masih ada dana yang tersedia dalam jumlah signifikan. "International Partners Group tetap berkomitmen penuh untuk mendukung Afrika Selatan dalam mewujudkan transisi energi yang adil melalui kemitraan ini,” ujar sumber tersebut.

Sejak Presiden AS Donald Trump kembali menjabat pada Januari 2025, Washington telah memangkas bantuan luar negeri dan memperjuangkan pengembangan bahan bakar fosil.

Departemen Luar Negeri AS tidak segera menanggapi permintaan komentar atas kabar ini. Sumber-sumber tersebut menolak disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang untuk berbicara mengenai masalah ini.

Komitmen AS untuk Indonesia dan Vietnam secara keseluruhan melebihi US$ 3 miliar (Rp 48,99 triliun, kurs Rp 16.330/US$) sebagian besar melalui pinjaman komersial. Adapun di Afrika Selatan, komitmen pendanaan AS mencapai US$ 1,06 miliar (Rp 17,31 triliun) dari US$ 11,6 miliar (Rp 189,43 triliun) yang dijanjikan untuk negara tersebut.

Jerman Ambil Alih Kepemimpinan JETP dari Tangan AS

Sebelumnya, Pemerintah Jerman menyatakan mereka akan mengambil alih tanggung jawab sebagai pemimpin JETP setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menarik negaranya dari pendanaan tersebut.

Kementerian Federal Jerman untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengonfirmasi negara itu akan menjadi ketua bersama JETP bersama Jepang. Perubahan kepemimpinan ini untuk memastikan kelanjutan dana transisi energi sebesar US$ 20 miliar (Rp 326,6 triliun, kurs Rp 16.330/US$) yang dikomitmenkan kepada Indonesia.

Sekretariat JETP Indonesia menyatakan meskipun AS telah mundur dari peran kepemimpinannya, AS akan tetap berpartisipasi dalam program JETP. Jerman akan mengambil alih posisi AS, yang berarti komitmen awal tidak akan terpengaruh.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...