Produksi Sampah Indonesia per Hari Setara 12 Candi Borobudur

Hari Widowati
20 Juli 2025, 08:09
sampah, Waste4Change, YOTNC 2025
Katadata/Hari Widowati
Direktur Manajemen Risiko PGN Arief K. Risdianto, Inisiator Sea Soldiers Nadine Chandrawinata, Staf Khusus Kementerian ESDM Satya Hangga Yudha, dan Founder & CEO Waste4Change Mohamad Bijaksana Junerosano dalam Talkshow Sesi Energi dan Lingkungan di Young On Top National Conference (YOTNC) 2025, di Jakarta, Sabtu (19/7).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Founder dan CEO Waste4Change Mohamad Bijaksana Junerosano mengungkapkan masalah sampah di Indonesia harus menjadi perhatian semua pihak. Indonesia memproduksi 170 ribu ton per hari atau setara dengan 12 Candi Borobudur jika sampah-sampah tersebut ditumpuk.

"Sampah di Indonesia setara dengan 12 Candi Borobudur per hari, kalau dalam setahun kita menghasilkan sampah setara 4.380 Candi Borobudur," kata Sano, panggilan akrab Junerosano, dalam Talkshow Sesi Energi dan Lingkungan di Young On Top National Conference (YOTNC) 2025, di Jakarta, Sabtu (19/7).

Ia mengatakan hal ini terjadi karena sampah hanya dipindahkan ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dan menghasilkan gas metana, salah satu gas rumah kaca. "Padahal potensi energinya sangat besar. TPA harus sanitary landfill, ditutup agar gas metana tidak bisa keluar lalu dipanen gas ini untuk energi," ujar Sano.

Saat ini, pemerintah tengah memfinalisasi revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 35 Tahun 2018 tentang Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL). Sano menyebut revisi Perpres tersebut akan rampung pada kuartal ketiga atau keempat tahun ini.

Pengolahan sampah menjadi energi merupakan bagian dari bauran energi alternatif. Sano, yang saat ini dilibatkan oleh pemerintah dalam penanganan sampah nasional, menyebut harus ada kebijakan yang tepat sasaran agar Indonesia tidak lagi tergantung pada bahan bakar berbasis fosil.

Kelola Sampah Mulai dari Diri Sendiri

Nadine Chandrawinata, selebritas yang juga inisiator komunitas Sea Soldiers, menyebut salah satu kegiatan Sea Soldiers adalah menjaga supaya sampah tidak berakhir di laut.

"Persampahan harus dikelola dengan baik, dimulai dari diri sendiri," ujar Nadine dalam acara yang sama.

Ia mengatakan ada banyak hal yang bisa dilakukan generasi muda untuk berkontribusi terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Mulai dengan memilah sampah di rumah, membawa tumbler dan tas belanja sendiri, hingga menyuarakan isu-isu lingkungan di platform media sosial masing-masing.

"Sea Soldiers juga turun ke lapangan menanam mangrove," kata Nadine.

Nadine mengungkapkan, generasi muda harus memiliki rasa penasaran yang tinggi terhadap lingkungannya, berani menunjukkan minat, konsisten, dan tidak takut untuk bermimpi. "Usahakan semuanya terkonsep dengan baik. Saya pun belajar dari NGO (non-govermental organization) dan komunitas yang lain sebelum membuat NGO (Sea Soldiers) ini," pesan Nadine.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...