Nilai Transaksi Perdagangan IDX Carbon hingga Juli 2025 Capai Rp77,95 Miliar


Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman mengatakan nilai transaksi perdagangan karbon melalui IDX Carrbon telah mencapai Rp 77,95 miliar sejak dibuka pada September 2023 lalu.
“Hingga 11 Juli 2025, IDX Carbon telah mencatatkan hampir 1,6 juta ton CO2 ekuivalen SPE GRK dengan nilai transaksi sebesar Rp 77,95 miliar. Total pengguna jasa juga terus mengalami peningkatan, dari 16 menjadi 113 pengguna jasa,” kata Iman, di acara peluncuran buku Mengenal dan Memahami Perdagangan Karbon bagi Sektor Jasa Keuangan, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (15/7).
Iman menambahkan, pengguna jasa bursa karbon datang dari ragam sektor, salah satunya sektor jasa keuangan. Sejak pertama kali diresmikan, enam dari 15 pembeli perdana berasal dari sektor ini.
Tahun ini, BEI menargetkan perdagangan karbon hingga 3 juta ton CO2 ekuivalen, seperti pasokan yang tersedia saat ini. Dari jumlah tersebut, BEI menargetkan bisa meraih 150 pengguna jasa hingga akhir tahun 2025.
BEI berperan dalam pengawasan proses perdagangan di IDX Carbon, berkolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup sebagai pengelola primernya. Menurut Iman, proses pengawasan tersebut dilakukan sama seperti pengawasan saham, namun lebih sederhana.
“Di Direktorat Pengawasan juga dibagi tim untuk pengawasan. Cuma memang ini agak berbeda, karena kita kan (pengelola sekunder), ya,” tambah Iman.
Selain peningkatan jumlah pengguna jasa, aktivitas retirement atau unit karbon yang telah digunakan juga menunjukkan peningkatan. Pada 2023, berada di angka 6.260 ton, kemudian meningkat hingga 980.400 ton unit karbon yang sudah digunakan.